SOLOPOS.COM - Agus Riewanto (Istimewa/Dokumen pribadi)

Solopos.com, SOLO—Wacana presiden tiga periode yang merupakan lanjutan isu amendemen terbatas UUD 1945 mendapat tanggapan dari Dosen Hukum Tata Negara UNS Solo, Agus Riewanto.

Dilihat dari peta politik nasional, terutama kekuatan partai politik (parpol) koalisi pemerintah, Agus menilai amendemen UUD 1945 sangat mungkin terjadi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: Amendemen Terbatas UUD 1945? Surya Paloh: Tanya Rakyat 

“Petanya sudah jelas. Koalisi PDIP, peta saat ini sudah 77 persen. Ditambah dengan PAN yang sudah masuk, koalisi PDIP untuk mendapatkan 357 orang dari 575 orang, memungkinkan. Tinggal ketok palu sebenarnya,” terang Agus kepada solopos.com, Rabu (8/9/2021).

Amendemen yang dimaksud yakni Pasal 7 UUD 1945 yang mengatur masa jabatan presiden. Di pasal itu diatur bahwa masa jabatan presiden hanya sekali dan bisa diperpanjang satu kali lagi. Setelah itu tak dapat dipilih kembali.

Baca Juga: Survei SPIN: Elektabilitas Prabowo Teratas, Diikuti Anies dan Ganjar 

Ketentuan di pasal tersebut akan diubah sehingga masa jabatan presiden bisa hingga tiga periode.

Selain Pasal 7, kemungkinan besar amendemen akan dilakukan untuk Pasal 6 UUD 1945 tentang mekanisme pemilihannya.

Dipilih MPR

Di pasal itu diatur pemilihan presiden dan wapres sebagai pasangan calon yang diusung parpol dipilih rakyat.

Amendemen Pasal 6 akan mengubah mekanisme pemilihan capres dan wapres, yang akan dipilih oleh MPR.

“Orang curiga amendemen pasti akan menyentuh Pasal 6, calon dipilih MPR. Ini untuk menyesuaikan dengan amendemen Pasal 23. Dengan masuknya PAN, koalisi menjadi sangat kuat, tersisa Partai Demokrat dan PKS,” kata dia.

Diajukan Parpol

Ihwal teknis Pemilu 2024, menurut Agus, akan sama terkait pasangan capres-cawapres yang diajukan parpol.

Akan ada beberapa pasangan capres-cawapres di 2024 yang diusung parpol. Bedanya hanya calon dipilih oleh DPR.

Namun ada berapa pasangan capres-cawapres dan siapa saja, menurut Agus, tergantung dinamika politik tiga tahun ke depan. Termasuk siapa cawapres dari Jokowi ketika sosok dari Solo tersebut kembali maju sebagai capres.

“Kalau ditilik dari pola selama ini, kemungkinan Pak Jokowi akan berpasangan dengan figur yang sudah senior atau sepuh. Kemungkinan juga figur cawapres Pak Jokowi berasal dari tokoh agama seperti dari NU,” urai dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya