SOLOPOS.COM - Lilik Sriyanti

Kemerdekaan bangsa Indonesia diraih dengan pengorbanan nyawa dan harta, diperjuangkan dengan mengangkat senjata sehingga berhasil mengusir penjajah. Indonesia sudah terlepas dari kekuasaan penjajah, namun bangsa Indonesia masih belum terbebas dari Covid-19. Masih banyak orang terampas kemerdekaannya akibat Covid-19.

Tata aturan kehidupan baru untuk selalu mengenakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas disadari atau tidak menjadi tekanan tersendiri bagi sebagian orang. Anak sekolah harus belajar secara daring, guru dituntut menguasai strategi pembelajaran baru, lahir kebijakan work from home di mana para pegawai harus bisa bekerja dari rumah tanpa meninggalkan kewajiban pokoknya. Rasa jenuh, bosan dan stres mulai menghinggapi banyak orang.

Promosi Ada BDSM di Kasus Pembunuhan Sadis Mahasiswa UMY

Di sisi lain, warga yang isoman ditemukan di mana-mana, ribuan orang harus dilarikan ke rumah sakit, banyak anak menjadi yatim dan piatu, kondisi ekonomi runtuh, para karyawan terkena PHK. Problem psikologis bermunculan di masa pandemi. Kondisi mental mulai rapuh, emosi menjadi tidak stabil, mudah murah, mudah tersinggung dan merasa hampa. Covid-19 dianggap sebagai biang keladi yang memporakporandakan tatanan kehidupan.

Ekspedisi Mudik 2024

Hiruk pikuk persoalan di masa pandemi juga menggerus sendi-sendi keluarga. Pertengkaran-pertengkaran antar anggota keluarga mulai bermunculan, keretakan rumah tanggapun makin menggejala, yang akhirnya perempuan dan anak menjadi korban keadaan.

Data dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak menunjukkan terjadi peningkatan kekerasan terhadap perempuan dan anak serta peningkatan angka perceraian selama pandemi. Nyatanya Covid-19 sudah merampas kemerdekaan masyarakat Indonesia.

Psychological Empty

Psychological empty merupakan ancaman bagi hidup manusia. Deretan orang sukses banyak yang mengakhiri hidup secara tragis karena dihinggapi sindrom psychological empty. Artis legendaris Marilyn Monroe meninggal karena overdosis obat, miliarder asal Rusia Scot Young meninggal secara mengerikan setelah loncat dari lantai empat rumahnya dan tubuhnya tertusuk pagar besi.

Adolf Merckle penyandang gelar orang terkaya di Jerman menabrakkan badannya ke kereta api, demikian juga Jesse Livermore milyader Amerika Serikat ini mengakhiri hidupnya dengan menembak kepalanya. Artis asal India, Prattusha Banerjee, Lee Eun artis Korea dan Jiah Khan semua mengakhiri hidup dengan bunuh diri. Bisa meraih segala yang diinginkan tidak menjamin seseorang menjadi bahagia.

Pychological empty rentan terjadi pada masa pandemi. Kita perlu memperingati kemerdakaan bangsa dengan kemerdekaan psikologis. Jangan lupa untuk tetap bahagia di tengah situasi pandemi. Viktor Frankel seorang dokter jiwa, tokoh Logo therapy yang dipenjara oleh Nazi berhasil meraih independent psychological. Dia mempunyai prinsip yang teguh bahwa orang bisa merampas kebebasannya, namun tidak bisa menghalangi untuk bahagia. Kebahagiaan berada dalam kendali kita.

Mahatma Gandi mengatakan tidak ada orang bisa menyakiti kita kecuali kita izinkan orang menyakiti kita. Mau sedih, sakit, menderita atau bahagia semua berada dalam kendali diri sendiri.

Mungkin saat ini ada di antara kita sedang terpuruk, kesulitan ekonomi, sedang difitnah, dijauhi sahabat, mendapat tekanan dari orang lain, kita boleh menentukan pilihan untuk menjadi sakit karena persoalan-persoalan tersebut atau tetap merdeka dan bahagia.

Kita tidak tahu sampai kapan pandemi ini akan berakhir. Kemerdekaan psikologis harus dibangun. Unconditioing happiness, untuk bahagia tidak perlu menunggu sehat, kaya, terkenal, punya pangkat-jabatan, mempunyai anak-anak yang sukses.

Kebahagiaan berada dalam kendali diri sendiri. Belajar berdamai dengan kenyataan menimbulkan rasa ikhlas, bahagia dan rasa syukur. Kita harus tetap merdeka secara psikologis di masa pandemi ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya