SOLOPOS.COM - Haris Annisari Indah Nur Rohimah. (FOTO/Istimewa)

Haris Annisari Indah Nur Rohimah. (FOTO/Istimewa)

Berusaha selalu menambah ilmu agama. Menginginkan keseimbangan rohani dan jasmani. Begitu tekad Haris Annisari Indah Nur Rochimah. Perempuan yang akrab disapa Sari atau Ai itu memutuskan bergabung dengan Solo Moslem Look (SML) pada awal 2012.

Promosi Timnas Garuda Luar Biasa! Tunggu Kami di Piala Asia 2027

“Pas di Solo, saya ingin mencari tempat untuk menambah ilmu agama. Saya mendapat informasi dari teman dan ahirnya ikut pengajian rutin di SML tiap dua pekan sekali.” kata Sari saat ditemui Solopos.com di Sekretariat Pascasarjana Komunikasi Universitas Sebelas Maret (UNS), Jumat (21/12).

Perempuan kelahiran Wonosobo, 9 Februari 1986, itu menyatakan senang bisa bergabung di SML. Beberapa kegiatan SML yaitu mengkaji dan mengulas terjemahan Alquran terutama tentang wanita, salat berjemaah, kelas hijab dan lain-lain.

Pada kelas hijab, menurut Sari, materi yang disampaikan antara lain tentang bagaimana belajar variasi jilbab yang cocok untuk pesta, kasual, formal dan kesempatan lainnya. Selain itu, di SML juga ada agenda bakti sosial (baksos) ke panti asuhan dan tempat lainnya.

”Yang paling saya syukuri adalah di sini saya bisa menambah banyak teman, belajar agama dan belajar mempercantik busana hijab yang juga sebagai media dakwah para hijabers, ” ujar perempuan berusia 26 tahun ini.

Anak ketiga dari enam bersaudara pasangan suami istri Hardi Prijanto dan Euis Kartini Amitawati itu sekarang tercatat sebagai anggota staf administrasi Pascasarjana Komunikasi UNS. Alumnus SDN 6 Wonosobo dan SMPN 1 Wonosobo itu juga bergabung dengan Nazz Boutique di Kauman di bagian pemasaran.

”Di sini saya juga belajar banyak, bagaimana bisnis pakaian dan bagaimana manajemen dan perkembangan pasar tekstil di Solo dan sekitarnya. Insya Allah saya ingin memiliki usaha sendiri membuka usaha butik, jadi di sini saya berharap bisa learning by doing,” kata Sari.

Lulusan SMAN 1 Wonosobo dan Diploma III (D-III) Public Relation (PR) Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Padjajaran (Fikom Unpad) itu semasa di Unpad aktif di organisasi paduan suara. Ia kerap ikut tampil pada acara-acara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu). Saat acara Dies Natalis ke-50 Unpad, ia ikut menyanyi di hadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Selain sibuk menjalani tugasnya sebagai anggota staf di Pascasarjana UNS, perempuan yang pernah menjadi guest host pada acara kuliner Ramadan di TATV itu mengaku senang menjadi seorang pedagang.

”Berdagang itu enak. Yang dicari bukan semata-mata untung. Tapi, alhamdulillah selama ini saya mendapat manfaat paling penting yaitu silaturahmi, banyak saudara dan teman, tambah wawasan dan tambah ilmu. Berdagang itu mengikuti sunah Rasulullah SAW yang seperti kita tahu banyak sekali manfaat dalam berdagang,” papar perempuan yang masih menempuh S1 Jurusan Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UNS.

Istri Hanang Sapto Aji itu menilai melalui relasi di dunia niaga satu sama lain bisa saling berbagi pengetahuan dan saling menguatkan. Peraih medali perak olahraga menembak pada Kejurnas Gubernur Jateng Cup 2003 itu ingin sekali bisa membantu melebarkan bisnis suaminya yang gerak di bidang batik cap.

Sebagai generasi muda, Sari merasa harus melestarikan warisan budaya tekstil yaitu batik. Batik, menurut dia, bukan sekadar lembaran kain bermotif akan tetapi proses pembuatannya yang sangat unik dan nilai-nilai tradisionalnya yang harus dilestarikan.

”Itulah keunikan batik yang mahal,” kata dia. Perempuan yang menjuarai Solo Fashion Contest 2012 pada Solo Moslem Festival  I  di Solo Paragon Mall itu tak segan-segan menjajal bisnis baju muslim dan batik. Ia merasa ada peluang untuk mengembangkan usaha mertuanya yang memiliki produk batik cap bernama Batik Kenanga.

“Selama ini, mertua saya biasanya langsung melayani pembeli yang kemudian dikirim ke Eropa dan Amerika. Desain motifnya ibu mertua saya sendiri yang membuat. Beliau juga seorang pelukis yang sangat bisa melihat keinginan pasar luar seperti apa. Saya, suami dan keluarga ingin mengembangkannya untuk pasar lokal,” lanjut Sari yang menjadi asisten dosen mata kuliah Etika Profesi di salah satu akedemi kebidanan swasta di Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya