SOLOPOS.COM - Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Dahlia IX Pucangsawit, Solo, Haryatmi menunjukkan koleksi tanaman hias cocodama miliknya di rumahnya, pada Selasa (31/2/2023). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo).

Solopos.com, SOLO — Permintaan tanaman hias mengalami tren yang cepat berubah-ubah. Namun bisnis tanaman hias masih bisa dibilang menjanjikan, karena tak pernah sepi peminat.

Ragam tanaman hias ini semakin berkembang, mulai dari jenis, warna, serta bentuk. Kini, seni menanam ala Jepang juga semakin diminati oleh masyarakat, yaitu kokedama.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dikutip dari cybex.pertanian.go.id, kokedama merupakan seni membuat pot praktik yang unik dan murah. Selain sebagai penghias rumah, kokedama bisa jadi peluang bisnis.

Istilah kokedama berasal dari bahasa Jepang yaitu koke yang berarti lumut dan dama berarti bola. Seperti namanya, seni menanam dari Jepang ini memanfaatkan lumut yang dipadatkan lalu dibentuk bulat layaknya bola sebagai pembungkus media tanam.

Uniknya metode menanam ini, karena tidak memakan banyak tempat karena bisa digantung, serta perawatan yang cukup mudah, dan relatif lebih bersih. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Dahlia IX Pucangsawit, Solo, Haryatmi. Ia dan anggotanya telah mengembangkan produk tanaman hias cocodama yaitu mengadopsi dari seni kerajinan Jepang, kokedama, koke yang berarti lumut dan dama yang berarti bulat.

“Seharusnya pot tersebut dibuat dari lumut, karena pakai sabut kelapa, jadi namanya coco yang berarti kelapa,” terang Mami, sapaan akrabnya saat ditemui Solopos.com, di rumahnya pada Rabu (1/2/2023).

Tanaman hias yang mereka gunakan biasanya berumur dua minggu, karena menunggu untuk tumbuhnya akar, yang sebelumnya dibudidayakan mereka sendiri di polibag.

Sementara itu, alat dan bahan yang bisa digunakan adalah, benang jahit, benang polyster, gunting, pinset, sabut kelapa, dan tanaman hias yang ingin ditanam. Tidak ada kriteria sendiri tanaman hias yang bisa ditanam, Mami mengatakan seni menanam kokedama bisa untuk semua tanaman hias.

Membuat kokdedama hanya membutuhkan waktu 10-15 menit untuk yang terampil. Pertama cabut tanaman hias dari polibag, kemudian bentuk bola mengelilingi media tanaman dengab sabut kelapa.

Setelah membentuk bola yang dibungkus sabut kelapa, tekan-tekan tanaman hingga padat. Kemudian bungkus dan ikat dengan benang jagit mengelilingi sabut kelapa tersebut. Tambahkan tali polyster tambahan agar tanaman kokedama lebih kokoh dan bisa digantung.

Untuk perawatan kokedama sendiri hanya perlu dicelupkan ke air dalam kurun waktu tiga hari sekali, sembari dibersihkan daun-daunnya.

Tanaman hias dengan model kokedama ini bisa digantung ataupun dibuat hiasan di meja. Biasanya mereka menjual dalam rentang harga Rp25.000 hingga ratusan ribu tiap tanaman tergantung jenis tanaman hias yang digunakan. Produk mereka biasanya dipasarkan melalui Facebook dan Whatsapp atau ketika event pameran produk mereka biasanya laris terjual.

Kokedama ini juga digeluti oleh ibu rumah tangga asal Desa Puro, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen, Teniyarti Cahyaning Mawarti. Wanita berusia 58 tahun sukses membuat kokedama hingga karena aku perlu lahan yang luas dan perawatan mudah menjadi salah satu daya tarik ia mengembangkan seni menanam asal Jepang ini.

Teniyarti menguraikan semua jenis tanaman bisa ditanam dengan teknik kokedama, namun ia menjelaskan bukan untuk tanaman yang sekali panen selesai. Kokedama tersebut bisa diletakkan di meja, digantung, ataupun dipajang pada dinding rumah.

Selain untuk hobi, ia juga menjual kokedama ini dengan brand Ten’s Collection. Kokedama buatannya laku ketika ada pameran. Ketika pameran ia bisa mendapatkan omzet minimal Rp500.000 hingga Rp2 juta.

“Harga tersebut tergantung tanaman yang ditanam, besar kecilnya, susah atau tidaknya pembuatannya, serta estetika penampilan. Harga jual kokedama berkisar Rp25.000/batang hingga Rp200.000/batang. Kemarin waktu pameran di Solo, Wali Kota Solo Gibran juga beli kokedama anggrek,” terang Teniyarti beberapa waktu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya