SOLOPOS.COM - Salah satu pemandangan asri Desa Kemuning, Ngargoyoso, Karanganyar, yang menjadi desa wisata terbaik versi BCA Desa Wisata Award 2021. (Istimewa/Pemerintah Desa Kemuning)

Solopos.com, KARANGANYAR — Kecamatan Ngargoyoso merupakan salah satu dari 17 kecamatan di Kabupaten Karanganyar. Kecamatan ini berjarak 21,5 km dari Ibukota Karanganyar dengan luas wilayah 65,34 km2.

Ketinggian rata-rata daerah Ngargoyoyo 772 meter di atas permukaan laut sehingga memiliki udara yang sejuh dengan pemandangan alam yang mempesona lantaran lokasinya di kaki Gunung Lawu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Daerah Ngargoyoso terbagi atas areal sawah yang cukup luas mencapai 689,952 hektare, lahan kering 2.125,57 hektare. Sementara lahan pekarangan/bangunan selus 86,037 hektare dan luas kebun 1.272,248 hektare. Di kecamatan ini memiliki hutan negara seluas 2.775,980 hektare dan perkebunan 784,68 hektare.

Pertumbuhan penduduk di Ngargoyoso cukup pesat. Berdasarkan data penduduk yang diolah Badan Pusat Statistik (BPS) Karanganyar, jumlah penduduk pada 2020 mencapai 36.583 jiwa atau meningkat 3.370 jiwa atau 10,15% bila dibandingkan jumlah penduduk 2019 sebanyak 33.213 jiwa.

Baca Juga: Jadi Kawasan Wisata, Harga Tanah di Ngargoyoso Karanganyar Selangit

Pertumbuhan penduduk yang tinggi tersebut berdampak pada pertumbuhan ekonomi Ngargoyoso. Indikator yang bisa dilihat dari jumlah losmen atau penginapan meningkat dari 12 unit pada 2019 menjadi 16 unit pada 2020.

Jumlah warung makan pun meningkat dari 111 warung (2019) menjadi 132 warung (2020). Jumlah restoran juga naik dari 22 unit menjadi 24 unit. Minimarket naik dari 9 unit menjadi 12 unit. Unit-unit ekonomi tersebut mendukung tumbuhan pariwisata di wilayah Ngargoyoso.

“Dari sembilan desa di Kecamatan Ngargoyoso itu hanya dua desa yang belum memiliki potensi wisata, yakni Desa Dukuh dan Desa Nglegok. Tujuh desa lainnya memiliki potensi wisata alam, seperti tubing ada di Girimulyo, Puntukrejo, dan Kemuning. Wisata jeep itu hampir ada di semua desa. Wisata paralayang ada di Desa Kemuning dan Segorogunung. Yang paling banyak wisatanya di Desa Berjo,” ujar Camat Ngargoyoso, Wahyu Agus Pramono, saat dihubungi Solopos.com, Senin (14/4/2022) lalu.

Potensi Wisata

Wahyu menyebut banyak wisata alam di Desa Berjo, seperti Air Terjun Jumog, Telaga Madirda, Candi Sukuh, wisata adventure tubing dan jip. Dengan banyaknya objek wisata di desa ini, jelas Wahyu, maka pendapatan asli desa juga cukup besar di Berjo.

Baca Juga: Di Jlono Ngargoyoso, Umat Kristen dan Hindu Ikut Bangunkan Sahur

Kepala Desa Berjo, Ngargoyoso, Suyatno, saat dihubungi Solopos.com, Rabu (16/4/2022), menyampaikan ada enam potensi wisata di Berjo, yakni Candi Sukuh, Tahura, Tenggir Park, Air Terjun Jumog, Telaga Madirda, dan Kampung Gunung. Dari sekian objek wisata itu, Kampung Gunung yang paling baru. Suyatno menyebut kampung itu merupakan tempat yang nyaman untuk camping dan outbound.

“Kami membuka Kampung Gunung itu sejak setahun terakhir. Masing-masing objek wisata itu memiliki keunggulan tersendiri,” ujarnya.

Candi Sukuh merupakan wisata sejarah dan budaya karena peninggalan era Majapahit. Telaga Madirda dengan eksotisme pemandangan alam dan air yang indah. Gerojogan Jumog dengan yang menyuguhkan wisata air dan bisa menikmati kuliner di pinggir aliran air dari gerojokan serta kolam renang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya