SOLOPOS.COM - Suasana di Pintu Kedatangan Internasional Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Minggu (28/11/2021) malam, di mana penumpang terlihat menumpuk tak teratur saat mengantre untuk tes PCR Covid-19. (Liputan6.com)

Solopos.com, JAKARTA — Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menerbitkan Surat Edaran (SE) No.23/2021 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Internasional pada Masa Pandemi Covid-19.

SE berlaku efektif mulai Selasa (30/11/2021) sampai batas waktu yang ditentukan kemudian. Aturan ini mewajibkan pelaku perjalanan internasional menunjukkan hasil negatif tes RT-PCR di negara/wilayah asal.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sampel tes diambil kurun waktu maksimal 3 x 24 jam sebelum keberangkatan. Hasil RT-PCR dilampirkan saat pemeriksaan kesehatan atau e-HAC Internasional Indonesia.

Baca Juga : Legenda Syekh Subakir & Asale Gunung Tidar Pakunya Tanah Jawa

Pelaku perjalanan internasional kembali melakukan tes ulang RT-PCR pada saat kedatangan. Selain itu, mereka diwajibkan menjalani karantina selama 7 x 24 jam.

Dilansir Liputan6.com, Bandara Internasional Soekarno Hatta Tangerang Banten diduga belum siap melaksanakan SE tersebut, terutama terkait pelayanan penumpang yang hendak melakukan tes ulang RT-PCR. Seperti dituturkan salah satu penumpang Turkish Airlines, Agus Rakasiwi.

Cerita Pelaku Perjalanan Internasional

Agus mengaku kesal begitu tiba di Pintu Kedatangan Internasional Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta Tangerang Banten, Minggu (28/11/2021) pukul 17.50 WIB. Dia menempuh perjalanan sekitar 12 jam dari Istanbul, Turki.

Baca Juga : 3 Pemuda Boyolali Hendak Basmi Klitih Bak Hero, Malah Begini Nasibnya

Agus kesal karena harus menunggu selama 4 jam untuk melakukan tes ulang RT-PCR Covid-19 begitu tiba di pintu kedatangan. Itu peraturan baru Satgas Penanganan Covid-19. Pelaku perjalanan internasional diwajibkan melalukan tes ulang RT-PCR saat kedatangan dan menjalani karantina selama 7 x 24 jam.

Agus menceritakan petugas bandara tak memberikan informasi jelas terkait mekanisme tes ulang PCR sehingga membuat kondisi bandara sempat kacau. Ratusan penumpang yang baru turun dari pesawat kebingungan karena tak mendapatkan penjelasan dari petugas.

“Kami baru turun pesawat sekitar 17.50-an WIB ya. Lalu mau menuju Imigrasi ternyata dicegat untuk tes PCR. Tapi jumlah [penumpang] ratusan sekali datang. Numplek bleg deh orang ya. Enggak ada informasi apa, bagaimana, enggak ada line antrean jelas. Malah si petugas teriak-teriak,” kata Agus seperti dilansier Liputan6.com, Selasa (30/11/2021).

Baca Juga : Perampok & Pembunuh Satpam Gudang Rokok di Solo Peragakan 69 Adegan

Banyak pelaku perjalanan internasional menunggu di pintu kedatangan dan tak ada antrean jelas. Jalur penumpang prioritas, seperti anak-anak, ibu hamil, hingga lansia pun tak ada.

Para penumpang terlihat kebingungan dan menunggu informasi dari petugas. Kondisi itu membuat pintu kedatangan padat sehingga tak ada lagi social distancing atau menjaga jarak.

Kurang Persiapan

Menurut dia, tak semua penumpang mengetahui alasan dicegat di pintu kedatangan internasional. Beberapa penumpang mengira akan tes ulang PCR di hotel atau wisma tempat karantina.

Baca Juga : Pengemudi Mercy Tabrakan di Tol JORR Jadi Tersangka, Gimana Nasibnya?

“Nah ini karena petugas lapangan enggak jelas juga kasih informasi. Ya udah kami siapin semua dokumen ya, boarding pass, pasport, hasil PCR dari negara berangkat, sertifikat vaksin Covid-19,” jelasnya.

Agus bersama penumpang lain menjalani tes ulang PCR Covid-19 di bandara setelah menunggu selama tiga jam. Parahnya, kata dia, penumpang tak diberikan air minum selama menunggu.

“Ada anak kecil butuh air untuk bikin susu. Lama sekali petugas memutuskan. Sampai orang tuanya harus nada keras dulu. Air minum baru ada setelah kami maksa dan jumlahnya sedikit. Jadi setelah 3 jam kami baru minum,” tuturnya.

Baca Juga : Miris! Warga di Bali Ini Tarik Air Danau Demi Bisa Minum & MCK

Selesai menjalani tes ulang PCR dan menyelesaikan proses di imigrasi, Agus bersama pelaku perjalanan internasional lain berhasil keluar dari pintu kedatangan bandara. Agus menunggu di lorong pintu kedatangan hampir 4 jam.

“Jam 23.00 WIB lah kami ada di teras bandara menunggu bus yang antar ke lokasi karantina,” katanya.

Agus berharap petugas lebih siap mengatur pelaku perjalanan internasional dan memberikan informasi jelas terkait aturan baru sehingga tak perlu menunggu waktu lama. “Solusi menurutku, kasih line [jalur], kasih air minum. Jelaskan dengan ramah jangan kaya panitia ospek [pengenalan kehidupan kampus bagi mahasiswa baru].”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya