SOLOPOS.COM - (detikFinance)

(detikFinance)

Bandung (Solopos.com)–Bank Indonesia (BI) terus gencar untuk mendorong masyarakat mendekatkan diri terhadap jasa keuangan terutama bank. Untuk lebih membuka mata mengenai jasa keuangan kepada masyarakat, bank sentral bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) memasukkan kurikulum dan program pendidikan keuangan di tingkat sekolah dasar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Edukasi finansial terus dilakukan untuk mendorong masyarakat lebih mendekatkan diri terhadap jasa keuangan. Program pendidikan keuangan secara keseluruhan akan mulai diterapkan di sekolah dasar. Ini penting untuk meningkatkan melek finansial bangsa kita,” ungkap Deputi Gubernur BI, Muliaman Hadad disela acara Transparansi Produk, Perlindungan dan Mediasi Nasabah Perbankan di Hotel Papandayan, Bandung, Sabtu (24/9/2011).

Ekspedisi Mudik 2024

Dijelaskan Muliaman, dengan diberikannya pendidikan keuangan maka pasar keuangan Indonesia semakin berkembang terutama hal paling mendasar yakni menabung di bank.

“Kita sudah siapkan mengenai materi edukasi finansial ini dan sudah akan masuk kurikulum pembelanjaran. Tidak hanya murid tetapi akan termasuk untuk guru-gurunya,” jelasnya.

Muliaman mengatakan BI memang sempat gencar mempromosikan program TabunganKu. Untuk mengenalkan program tersebut kepada generasi muda, bank sentral menggandeng Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas).

Dengan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) yang dilakukan antara BI dan Kemdiknas, program TabunganKu masuk dalam kurikulum tahun ajaran baru 2011-2012 yang dimulai 11 Juli 2011 lalu dengan topik tentang pengenalan keuangan. Topik tersebut masuk dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

“Program tersebut telah diimplementasikan di enam daerah, yakni Jakarta, Semarang, Bandung, Medan, Banjarmasin dan Makassar. Enam daerah tersebut telah menjadi proyek perdana atau pilot project program TabunganKu,” katanya.

Untuk penyusunan modul pendidikan tersebut dilakukan Bank Indonesia bersama-sama dengan 250 guru, kepala sekolah, Dinas Pendidikan dan Kemdiknas dalam sebuah workshop. BI juga mengundang akademisi dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung dalam workshop tersebut.

Tak hanya itu, BI juga menggagas kegiatan ekstrakurikuler pengenalan keuangan seperti bank kecil di sekolah. Bank tersebut akan dikelola sendiri oleh murid-murid sekolah sehingga mereka dapat langsung belajar tentang kegiatan operasional bank sekaligus menabung di sebuah bank dalam skala kecil.

(detik.com/tiw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya