SOLOPOS.COM - Pelatih Hoffenheim, Julian Nagelsmann. (REUTERS/Kai Pfaffenbach)

Julian Nagelsmann berhasil membawa Hoffenheim berada di tiga besar Liga Jerman.

Solopos.com, HOFFENHEIM – Selain Leipzig, Hoffenheim merupakan tim yang tengah membuat kejutan dengan merangsek ke papan atas klasemen sementara Bundesliga musim ini. Hoffenheim seolah mematahkan prediksi dalam 10 laga pembuka Bundesliga Jerman musim ini dengan menempati tiga besar di bawah Bayern Munich dan Leipzig.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ternyata ada sosok manajer muda yang ikut membawa Hoffenheim sebagai kuda hitam dalam perebutan gelar juara Bundesliga musim ini. Usianya memang baru 29 tahun, atau lebih muda 28 tahun dari pelatih Bayern Munchen, Carlo Ancelotti. Dia adalah Julian Nagelsmann.

Ekspedisi Mudik 2024

Bagaimana bisa seorang pelatih berusia 29 tahun sudah mulai memberi angin segar bagi Hoffenheim dalam persaingan di Bundesliga? Seperti dilansir Dailymail.co.uk, Kamis (10/11/2016), Hoffenheim mengangkat Nagelsmann sebagai pelatih kepala pada Februari 2016 lalu. Saat itu, tim asal Jerman selatan ini sedang menghadapi ancaman degradasi.

Sebagai tim yang sedang frustrasi, Hoffenheim justru berjudi dengan mengangkat Nagelsmann yang saat itu masih berusia 28 tahun sebagai pelatih kepala. Bagi sebagian orang, ide tersebut jelas terdengar gila. Ada juga yang menjuluki sebagai eksperimen brutal. Nagelsmann pun dinobatkan sebagai pelatih termuda dalam sejarah Bundesliga yang menduduki posisi kepala pelatih.

Namun, usianya ternyata hanya sebuah angka. Nagelsmann bisa menunjukkan kematangannya dengan menyelamatakan tim berjuluk Die Kraichgauer dari jurang degradasi. Keputusan Hoffenheim menunjuk Nagelsmann sebagai pelatih ternyata masih berlanjut positif di awal musim ini.

Nagelsmann menjadikan Hoffenheim sebagai salah satu dari tiga tim yang belum terkalahkan dalam 10 pertandingan Bundesliga musim ini. Dia mengangkat tim ini dari zona krisis menjadi stabil. Nagelsmann merupakan produk asli sepak bola Jerman yang berkarier sebagai pelatih selama 10 tahun terakhir. Dia mengikuti jejak pelatih Liverpool, Jurgen Klopp, dan pelatih Borussia Dortmund, Thomas Tuchel.

Ironisnya, Nagelsmann memulai karier sebagai pemain profesional di bawah Tuchel. Setelah mengalami cedera parah, dia dipaksa mengakhiri kariernya sebagai pemain sepak bola pada usia 20 tahun. Ia kemudian menerima tawaran Tuchel sebagai staf pelatih di Augsburg dengan bertugas menganalisis taktik.

Meski hampir sepantaran dalam segi usia, Nagelsmann dan taktiknya sangat dihormati para pemain Hoffenheim. Dia bahkan mendapat julukan dari kipernya, Tim Wiese, sebagai “Baby Mourinho”.

“Sebagai seorang pelatih, Anda harus memperhatian psikologis pemain. Faktor mental mendongkrak Anda hingga 70 persen dalam pekerjaan Anda. Jika Anda tahu segala hal tentang taktik, namun jika idiot dalam bersosial, maka Anda tidak pernah sukses,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya