SOLOPOS.COM - Ilustrasi rapid test. (Freepik)

Solopos.com, KLATEN -- Puluhan warga yang turut melayat saat pemakaman jenazah Tk, 53, di Ngerangan, Bayat, Klaten, belum menjalani rapid test Covid-19 hingga Kamis (4/6/2020). Tk yang belakangan diketahui sebagai pasien positif Covid-19 dimakamkan pada Rabu (3/6/2020) pukul 00.29 WIB.

Berdasarkan data yang dihimpun Solopos.com, Gugus Tugas PP Covid-19 Ngerangan langsung mendata pelayat dan warga. Mereka yang didata adalah yang pernah kontak langsung dengan mendiang Tk dan anggota keluarganya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

RSUD Wongsonegoro Semarang Bantah Pemakaman Jenazah Covid-19 Klaten Langgar Prosedur

Hingga saat ini jumlah warga yang pernah kontak fisik dengan mendiang Tk atau keluarganya yang terdata Gusgas Covid-19 mencapai 25 orang. Warga Ngerangan, Klaten, awalnya ikut melayat ke pemakaman jenazah Tk karena tak menyadari mendiang positif Covid-19.

Ekspedisi Mudik 2024

Informasi Tk sebagai pasien positif Covid-19 terlambat diterima warga Ngerangan dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wongsonegoro Semarang. Kabar itu juga tak langsung disampaikan anggota keluarga mendiang Tk sehingga warga menilai ada yang terkesan ditutupi.

Pemakaman Jenazah Covid-19 Ngerangan Klaten, Gusgas: Jangan Dibawa ke Rumah!

Proses pemakaman jenazah Tk di Ngerangan, Bayat, Klaten, juga tidak dilakukan secara prosedural Covid-19. Selain banyak yang tak mengenakan masker, para pelayat juga tak memperhatikan jaga jarak. Sebelum meninggal dunia, Tk dirawat intensif di RS Wongsonegoro Semarang.

"Ini masih dalam pengembangan tracking. Jadi belum [dilakukan rapid test]," kata Kepala Desa (Kades) Ngerangan, Sumarno, kepada Solopos.com, Kamis.

Telanjur Melayat Pasien Covid-19, Puluhan Warga Ngerangan Klaten Waswas

Sumarno mengatakan sebanyak 25 warganya saat ini diwajibkan menjalankan isolasi mandiri di rumahnya masing-masing. Gusgas Covid-19 Ngerangan Klaten juga terus menyosialisasikan protokol pencegahan Covid-19, termasuk yang tidak menghadiri pemakaman jenazah Tk.

"Alhamdulillah, semua warga taat melaksanakan isolasi mandiri di rumahnya masing-masing," katanya.

Warga Ngerangan Klaten Kecolongan, Pemakaman Pasien Covid-19 Langgar Prosedur

Tunggu Pendataan

Sebelumnya, Jubir Gusgas Covid-19 Klaten, Cahyono Widodo, mengatakan petugas kesehatan turut memantau kondisi di Ngerangan, Bayat.
"Begitu pendataan rampung, rapid test otomatis langsung dilakukan," katanya.

Pemerintah Kabupaten Klaten menegaskan pemakaman jenazah pasien positif Covid-19, Tk, 53, di Desa Ngerangan, Bayat, Klaten, tak sesuai prosedur. Di samping tak prosedural, pemakaman itu tidak dikoordinasikan oleh rumah sakit (RS) dengan baik kepada warga Ngerangan.

Telanjur Melayat Jenazah Covid-19, Puluhan Warga Ngerangan Waswas

Hal itu ditegaskan Juru Bicara Gugus Tugas Pencegahan Penanganan (Jubir Gusgas PP) Covid-19 Klaten, Cahyono Widodo, Rabu (3/6/2020). Pemakaman seorang jenazah yang terpapar virus corona itu berawal dari kesimpangsiuran informasi di tengah masyarakat.

“Ini jadi pembelajaran bersama. Pemakaman di Ngerangan itu memang tidak prosedural Covid-19. Pemakaian alat pelindung diri (APD) tidak standar. Bahkan tidak lengkap," kata Cahyono yang juga Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten, itu saat ditemui Solopos.com, di kantornya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya