Jakarta (Solopos.com)–Pria yang diduga Umar Patek melakukan perlawanan saat ditangkap di Pakistan. Umar Patek terluka dalam penangkapan tersebut.
“Keadaan luka,” kata Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutanto di Kantor Presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Kamis (31/3/2011).
Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah
Menurut Sutanto, hingga kini Umar Patek tengah dalam perawatan. Sutanto pun enggan menjelaskan dari mana pihak Pakistan bisa menemukan Umar Patek. “Sekarang masih dalam perawatan. Itu tidak usah disebutkanlah,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan Umar Patek telah ditahan di Pakistan sejak 2 Maret 2011. Patek diduga terlibat dalam serangan Bom Bali I dengan target Sari Club dan Paddy’s Bar di Kuta, Bali, tahum 2002 silam. 202 Orang tewas dalam kejadian itu, 88 di antaranya warga negara Australia.
Patek diburu oleh aparat keamanan Indonesia, Filipina, Australia, dan Amerika Serikat (AS). Kepalanya dihargai US$ 1 juta.
Umar Patek juga ditengarai berperan sebagai komandan lapangan pelatihan Jamaah Islamiyah di Mindanao, Filipina. Noordin M Top, yang berhasil dilumpuhkan Densus 88 beberapa waktu lalu, pernah menjadi muridnya.
(dtc/tiw)