SOLOPOS.COM - Ilustrasi Hutan Jati (Instagram/@rusnomulyono)

Solopos.com, BANYUMAS -- Sosok  gaib penunggu hutan jati bernama Mejajaran merupakan legenda yang populer oleh kalangan masyarakat Banyumas dan Cilacap. Bisa dikatakan, Mejajaran adalah cerita rakyat pinggir hutan Banyumas.

Melansir dari situs Liputan6.com, Jumat 28/5/20201), kisah Mejajaran ini hampir seragam, namun kisah utamanya sama, yaitu mejajaran dikenal sebagai sosok gaib pemakan ikan mentah. Mejajaran ini memiliki penampakan  layaknya perempuan biasa. Kadang ia meminta ikan  kepada para penjaring atau pemancing ikan di sungai.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kisah penampakan terjadi pada seorang warga desa Cilombang. Suatu hari ada seorang pedagang ikan keliling luar desa hendak berjualan. Mendadak saat berada di jalan Krapyak, dia dihentikan oleh sosok perempuan yang ingin membeli ikannya.

Baca Juga : Jalan Lingkar Patikraja Banyumas Digarap Mulai 2022

Semuanya berjalan wajar sampai ketika  perempuan itu memakan ikan-ikan yang masih mentah di depan si penjual. Saat  itulah ia menyadari bahwa perempuan di depannya tidak memiliki lekukan di bawah hidung.

Sosok perempuan itu juga tidak menapak dan kakinya tanpa tungkai. sontak pedagang ikan itu  melarikan diri dengan sepeda motornya saat menyadari sosok perempuan yang membeli ikannya itu adalah hantu perempuan penunggu hutan.

Semenjak kejadian itu, warga Cilombang itu tidak pernah melewati jalan Krapyak kalau sudah petang atau waktu tanggung. Waktu tanggung yang  dimaksudkan adalah waktu peralihan. Misalnya tanggung beduk, waktu di mana matahari berada tepat di atas ubun-ubun kepala, dan ada waktu mahgrib, atau orang setempat menyebutnya sebagai sandekala, saat menjelang petang.

Baca Juga : Banyumas Punya Venue Paralayang Pertama, Mau Coba?

Sementara itu warga desa yang berada di Sunfai Dermaji, perbatasan dengan  Kabupaten Cilacap, menyakini bahwa  sosok Mejajaran ini sering menampakan diri di tiga hutan yang ada di selatan desa tersebut, yaitu Mbalekambang, Pekajaran dan Karanglo.

Cerita yang berkembang konon ada  seorang penjala ikan di Sungai Dermaji yang biasanya tidak terdapat banyak ikan, namun saat itu dia mendapatkan banyak ikan di jaringnya. Menjelang  tengah hari, ia beristirahat di pinggiran sungai sambal makan bekal yang dia bawa.

Saat itulah, tiba seorang perempuan yang  langsung mengarah ke wadah ikan yang disebut kepis. Lantas, si perempuan mengambil ikan dalam jumlah yang menurut penjala itu banyak.  Perempuan itu tampak tenang, seperti mengambil ikannya sendiri.

Merasa gusar, penjala ikan itu menegur sosok perempuan itu untuk tidak mengambil ikan banyak-banyak. Mendadak, si perempuan menengadah. Si penjala kaget. Dilihatnya, satu ikan mentah berada di mulut dengan wajah belepotan darah segar.

Sosok  perempuan itu langsung berucap dalam  Bahasa Jawa “tinimbang tak klethak ndasmu” (daripada aku makan kepalamu), ucap perempuan itu. Sontak si penala ikan itu lari meninggalkan jala dan ikan yang dia dapat di hari itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya