SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JAKARTA- Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri menegaskan, proses hukum terhadap pemberantasan korupsi di Indonesia masih tebang pilih dan hal itu terjadi akibat nilai-nilai keadilan telah dipolitisasi.

Saat menjadi pembicara kunci dalam diskusi bertajuk “Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan Daerah yang Bebas Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat” di Jakarta, Jumat (10/2/2012), Megawati mengatakan bahwa proses hukum dan aparat hukum yang buruk terus dibiarkan.

Promosi BRI Catat Setoran Tunai ATM Meningkat 24,5% Selama Libur Lebaran 2024

Menurut dia, pemberantasan korupsi telah dibiarkan seperti benang kusut yang terus menggerogoti, menggagalkan, dan menghancurkan peradaban budaya suatu bangsa.

“Nilai keadilan dipolitisasi sehingga pada waktu tertentu, saya mengatakan hukum di Indonesia tidak akan bergeser, tebang pilih. Korupsi satu perak dan satu triliun sama saja ambil uang negara dengan tidak sah,” kata Presiden ke-5 RI itu.

Penegakan hukum terhadap pemberantasan korupsi itu, kata Megawati, ibarat aliran sungai, ada hulu dan ada hilir. “Tapi kalau hulu sudah keruh, ya tidak mungkin hilir menjadi jernih. Sungai jadi berkelok-kelok, ketika mengalir di sanalah terjadi politisasi itu,” ujarnya.

“Ada asap, tapi tak ada api. Kenapa perkara kecil cepat sekali, tapi perkara besar lambat sekali. Jadi, rasa keadilan itu di mana?,” kata Megawati. Antara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya