SOLOPOS.COM - Salah satu peserta seminar melihat materi grafis terkait jejak perjuangan Dr. R Soeharto yang diusulkan mendapatkan gelar pahlawan nasional saat digelar seminar di Pendopo Pemkab Klaten, Rabu (22/12/2021). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN—Dokter pribadi proklamator Soekarno-Hatta kelahiran Tegalgondo, Wonosari, Klaten, Dr. R. Soeharto, diusulkan mendapatkan gelar pahlawan nasional.

Putri Dr. R. Soeharto, Dewi Kamaratih Soeharto, telah mengantongi dukungan dari Presiden kelima RI, Megawati Soekarnoputri. Putri Soekarno itu mendukung Dr. R. Soeharto untuk diusulkan sebagai pahlawan nasional pada September 2020

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Dari sana kami mencoba mengurus. Karena ada prosedur seusai perundang-undangan, kami mengurus di Jawa Tengah dan sudah bertemu dengan Pak Ganjar [Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo]. Awalnya kami pikir itu Tegalgondo masuk wilayah Solo. Ternyata dalam prosesnya berada di wilayah Klaten. Proses di Klaten sangat cepat dan seminar hari ini menjadi salah satu syarat pengajuan gelar pahlawan nasional,” kata Dewi saat ditemui seusai seminar pengusulan Dr. R. Soeharto mendapatkan gelar pahlawan nasional di Pendopo Pemkab Klaten, Rabu (22/12/2021).

Baca Juga: Dokter Pribadi Soekarno-Hatta Asal Klaten Diusulkan Pahlawan Nasional

Dewi mengatakan gagasan untuk mengusulkan ayahnya mendapatkan gelar pahlawan nasional muncul saat awal-awal pandemi Covid-19 pada 2020 lalu.

“Awalnya di masa pandemi niatnya mau membuat ulang biografi Rama [panggilan Dewi kepada ayahnya]. Semakin banyak dibaca semakin banyak perjuangan yang layak untuk diberitakan. Bukan untuk gaya-gayaan, tujuannya supaya para generasi muda mengambil nilai perjuangan Rama,” ujar Dewi.

Sementara itu, dosen Departemen Sejarah Fakultas Ilmu udaya UGM Yogyakarta, Sri Margana, mengatakan salah satu syarat untuk mengusulkan gelar pahlawan nasional yakni telah mengabdikan diri untuk Republik Indonesia.

Baca Juga: Libur Nataru, Jalan Protokol Klaten Ditutup Mulai Pukul 19.00 WIB

Track record Dr. R. Soeharto sudah sangat jelas. Dia terlibat organisasi Jong Java dan menjadi Ketua Fonds Kemerdekaan yang menghimpun dana untuk membiayai revolusi kemerdekaan. Orang pertama yang memberikan modal penting berdirinya BNI 46 yang merupakan bank sentral Republik Indonesia pertama. Termasuk tokoh di balik layar proklamasi,” kata Margana.

Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan banyak jasa dan pengorbanan yang sudah dilakukan Dr. R. Soeharto pada perjuangan Indonesia.

“Maka pantas kiranya, apablia beliau diusulkan untuk mendapatkan gelar pahlawan nasional. Sebisa dan semampu kami juga ikut memperjuangkan dan membantu pengusulan Dr. R. Soeharto segera diakui oleh negara dan diberikan gelar pahlawan nasional,” kata dia.

Baca Juga: 4 Pos Terpadu Disiapkan Polres Klaten Selama Nataru, Ini Lokasinya

Rekam Jejak Pejuang

Dalam naskah akademik yang disusun tim dari Departemen sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Soeharto memiliki banyak rekam jejak perjuangan dan jasa untuk Indonesia hingga dinilai layak diusulkan sebagai pahlawan nasional. Pada masa perjuangan pergerakan nasional Indonesia, Soeharto terlibat aktif pada organisasi pergerakan Jong Java.

Pada Kongres Pemuda II 1928 yang menjadi cikal bakal lahirnya Sumpah Pemuda, Soeharto terpilih menjadi pengurus pusat Jong Java. Soeharto menyertai Soekarno, Moh. Hatta, dan dr. Radjiman memenuhi undangan panglima angkatan perang Jepang di Asia Tenggara, Marsekal Terauchi di Dalat, Saigon, pada 12 Agustus 1945. Pada pertemuan itu Jepang berjanji memberikan kemerdekaan Indonesia hingga lahir Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

Soeharto juga berperan dibalik layar detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Soeharto yang merawat Soekarno hingga bisa membacakan teks proklamasi bersama Moh. Hatta. Sebelum teks proklamasi dibacakan, Soekarno tergeletak tidur dengan suhu badan yang tinggi gegara menderita sakit malaria.

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Anak di Klaten Dimulai, 108.000 Anak Jadi Sasaran

Soeharto pernah menjabat sebagai Ketua/Wakil Ketua Fonds Kemerdekaan yang bertugas mengumpulkan, menyimpan, dan membagi uang untuk kepentingan perjuangan bangsa Indonesia. Soeharto juga menjadi tokoh dibalik lahirnya bank sentral Republik Indonesia pertama yang kini bernama BNI 46.

Pada 1946 ketika Ibu Kota Indonesia pindah ke Yogyakarta, Soeharto ditugasi menjadi Ketua Administrasi Militer Pusat. Soeharto juga tercatat ikut dalam perjuangan mendirikan UGM. Soeharto juga menjadi tokoh pendiri Ikatan Dokter Indonesia (IDI) serta pendiri Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI).

Pada era Presiden Soekarno, Soeharto menjabat beberapa posisi menteri. Soeharto wafat di Jakarta pada 30 November 2000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya