SOLOPOS.COM - Pemandangan di sekitar Gunung Kemukus terlihat dari Jembatan Barong, Desa Pendem, Sumberlawang, Sragen, Kamis (28/11/2019). (Solopos/Moh. Khodiq Duhri)

Solopos.com, SRAGEN -- Perasaan warga di kawasan Gunung Kemukus, Sumberlawang, Sragen, campur aduk antara senang dan khawatir mendengar segera dimulainya megaproyek The New Kemukus yang menelan dana Rp88 miliar.

Warga senang karena berharap penataan objek wisata besar-besaran itu bisa membawa dampak positif bagi perekonomian mereka. Namun di sisi lain warga merasa waswas karena khawatir digusur saat proyek penataan objek wisata religi itu dikerjakan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

The New Kemukus yang diproyeksikan sebagai wisata keluarga dan religi rencananya dilengkapi sejumlah fasilitas seperti wahana permainan anak, wahana wisata air, dan arena outbond.

Rehabilitasi Dikabulkan, Bupati Sragen Yuni Resmi Kembali ke Pangkuan PDIP

Diperlukan penambahan luasan area objek wisata untuk merealisasikan pembangunan sejumlah fasilitas itu. Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, mengungkapkan adanya rencana pembebasan tanah yang kini sudah dihuni warga.

“Luasan area objek wisata itu sudah dibatasi pagar. Di luar pagar sudah berdiri rumah-rumah penduduk. Sebagian besar rumah-rumah itu sudah bersertifikat hak milik,” jelas Nuryoso, 45, warga sekitar kala berbincang dengan Solopos.com, Kamis (28/11/2019).

Pemandangan salah satu sudut kompleks Gunung Kemukus di Desa Pendem, Kecamatan Sumberlawang, Sragen, Kamis (28/11/2019). (Solopos/Moh. Khodiq Duhri)
Pemandangan salah satu sudut kompleks Gunung Kemukus di Desa Pendem, Kecamatan Sumberlawang, Sragen, Kamis (28/11/2019). (Solopos/Moh. Khodiq Duhri)

Saat ini, terdapat lebih dari 300 keluarga yang tinggal di sekitar Gunung Kemukus. Mereka terbagi dalam lima RT yakni 02, 32, 33, 34, dan 35 di Dukuh Gunungsari dan Kedunguter, Desa Pendem, Kecamatan Sumberlawang.

Wonogiri Beri Internet Tanpa Kuota Rp25.000/Bulan, Daerah Lain Kapan?

Sebagian besar warga memiliki sertifikat tanah hak milik. Hanya ada sekitar 20 keluarga yang tinggal di bangunan semipermanen di bantaran Kali Kedunguter dengan sertifikat hak pakai.

“Kami mendukung proyek penataan, tapi usahakan jangan sampai kami digusur. Kalaupun akhirnya digusur, kami minta direlokasi dahulu ke tempat lain. Yang penting kami tetap punya tempat tinggal. Jangan sampai warga sekitar justru menjadi korban proyek penataan objek wisata yang menelan dana puluhan miliar itu,” ucap Nuryoso.

Warga lainnya, Edi, 45, mengungkapkan hal senada. Dia berharap proyek penataan Gunung Kemukus itu tidak menjadikan warga sekitar kehilangan tempat tinggal.

2 CPNS Wonogiri Hasil Seleksi 2018 Gagal Jadi PNS, Ini Penyebabnya

Dia mendesak Pemkab Sragen segera menyosialisasikan rencana penataan Gunung Kemukus mengingat proyek ini sudah mulai dilelangkan pada Januari 2020.

“Kalau Januari sudah lelang, berarti tinggal sebulan saja waktunya. Biar tidak ada salah paham di kalangan warga, sudah saatnya warga sekitar diajak berembuk. Kami tunggu saja kapan rencana penataan Gunung Kemukus itu bakal disosialisasikan kepada warga sekitar,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya