SOLOPOS.COM - Para pemenang lomba foto menerima hadiah dari PT Borobudur Oto Mobil (Mitsubishi) DIY dalam acara Mitsubishi Fuso Gathering, Rabu (8/2/2017) malam. (Foto istimewa/ dokumen)

Megaprooyek Kulonprogo memberi keuntungan salah satunya pada usaha truk tambang

Harianjogja.com, SLEMAN-Pembangunan mega proyek bandara baru di Kulonprogo diyakini ikut membawa imbas baik bagi dunia otomotif, terutama untuk seri angkutan niaga. Kegiatan pengangkutan material menuju ke lokasi pembangunan, berpotensi meningkatkan kebutuhan truk tambang sebagai moda transportasinya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sales Manager PT Borobudur Oto Mobil (Mitsubishi) DIY Suramto mengatakan, pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA) menjadi proyek besar DIY dalam waktu dekat.

Disusul dengan proyek lintas Menoreh yang akan memperbaiki infrastruktur menuju Borobudur. Kemudian ada pula pembangunan pelabuhan yang masuk dalam deretan proyek pengembangan DIY sebagai kota pariwisata.

“Truk dengan segmentasi pertambangan akan banyak dibutuhkan nanti untuk mengangkut material ke sana [lokasi proyek],” katanya pada Harianjogja.com di sela-sela acara Mitsubishi Fuso Gathering di Grha Sarina Vidi Sleman, Rabu (8/2/2017) malam.

Mitsubishi pun sudah siap dengan hal itu. Melalui peluncuran Colt Diesel SHD-X yang dilakukan menjelang akhir tahun lalu, Mitsubishi siap melayani pembangunan DIY yang telah teragenda.

Seri terbaru sebagai penyempurnaan dari seri HDX ini diluncurkan Oktober dengan menghadirkan gear ratio yang lebih tinggi, dari sebelumnya 6,3 menjadi 6,6. Truk ini juga memiliki 126 kekuatan tenaga kuda sehingga bisa mendaki medan yang menanjak dengan kemiringan tajam.

Acara gathering pada Rabu malam yang juga dihadiri Area Coordinator PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors DIY-Jateng Andi Awaludin tersebut juga sekaligus merayakan pencapaian penjualan satu juta colt diesel selama 46 tahun secara nasional.

Ramto mengatakan, colt diesel Mitsubishi memiliki lebih dari 10 tipe sehingga mampu menjawab kebutuhan konsumen sesuai segmentasi yang diinginkan. “Ada yang cocok untuk boks, cocok untuk medan off road, pertambangan, dan masih banyak lagi,” tuturnya.

Di DIY sendiri, penjualan Mitsubishi selama satu bulan menembus 80-90 unit dengan andil dari colt diesel sebesar 40%. Permintaan terbanyak datang dari Sleman.

Ramto melihat, seiring berjalannya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) ini, permintaan kendaraan niaga milik Mitsubishi memang naik tetapi tidak signifikan. “Pengaruhnya dikit karena Jogja itu bukan kota industri yang kuat dalam ekspor impornya. Jogja kan lebih maju pariwisatanya,” ungkap Ramto.

Salah satu pengguna colt diesel Mitsubishi asal Sleman bernama Purnomo mengaku puas menggunakan profuk Mitsubishi. Pengusaha buah pisang dan salak ini merasakan mesin Mitsubishi bandel dan tangguh. “Tapi tergantung pemakaian dan perawatan juga. Harus sering memperhatikan jadwal servis,” kata dia.

Dalam acara Mitsubishi Fuso Gathering tersebut juga dimeriahkan dengan lomba foto menggunakan kostum unik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya