SOLOPOS.COM - Ilustrasi bandara (Dok/JIBI)

Harianjogja.com, KULONPROGO—Pemerintah Kabupaten Kulonprogo masih menanti kesepakatan pimpinan PT Jogja Magasa Iron dan Angkasa Pura (AP) I terkait dengan wilayah pabrik pengolah bijih besi dan lokasi bandara.

Sementara DPRD Kulonprogo sudah membuat agenda akan menggelar audiensi dengan pimpinan JMI dan AP I, 30 Januari nanti.

Promosi Gonta Ganti Pelatih Timnas Bukan Solusi, PSSI!

Sekretaris Daerah (Sekda) Kulonprogo, Astungkoro mengaku belum mendapat kepastian lanjutan di balik pertemuan dua pimpinan perusahaan pemegang kewenangan megaproyek itu.

Namun, dia meyakini baik JMI maupun AP I bisa mengatasi polemik penentuan lokasi pabrik dan bandara, termasuk menetukan jarak aman cerobong asap dengan landasan pesawat.

Pertemuan tersebut menurut Sekda kemungkinan tidak akan berlangsung sekali saja, karena menyangkut upaya menyatukan pendapat agar terjadi saling kesepahaman tekait batas serta konsekuensi batas-batas wilayah antara bandara dan pabrik pig iron.

Wakil Ketua Komisi III DPRD Kulonprogo sudah mengagendakan sebuah langkah audiensi untuk menyatukan kesepahaman antara AP I dengan JMI. Dewan, menurut Hamam, tidak ingin permasalahan batas wilayah megaproyek ini semakin berlarut sehingga Kulonprogo tidak segera menerima pemasukan.

“Agenda itu sudah pasti. Nanti kami ajak JMI, AP I dan juga Pemkab untuk ikut duduk bersama,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya