SOLOPOS.COM - Pasar Seni Sentolo, salah satu ikon Kabupaten Kulonprogo (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Harianjogja.com, KULONPROGO – Megapropyek yang segera terealisasikan akan memberikan dampak yang luar biasa bagi pertumbuhan ekonomi DIY, terutama Kulonprogo.

Peran usaha kecil menengah (UKM) yang ada di Bumi Menoreh ini diharapkan dapat menjadi pelaku utama dari semua potensi yang ada dalam megaproyek ini.

Promosi Timnas Garuda Luar Biasa! Tunggu Kami di Piala Asia 2027

Asisten II Sekda Kulonprogo Triyono mengungkapkan potensi yang dimiliki Kulonprogo dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi kabupaten ini. Hal ini turut sejalan dengan semangat DIY untuk melangkah maju dari among tani menjadi dagang layar.

“Kulonprogo dapat menjadi pintu gerbang pembangunan ekonomi di seluruh wilayah DIY. Prospek ke depan sangat cerah, meski dengan kondisi alam yang seperti ini, namun hal itu bisa diatasi dengan terobosan teknologi,” papar Triyono pada Forum Bisnis Pelaku Ekonomi Membangun Kerjasama Kemitraan dalam Menembus Pasar Internasional, Selasa (26/8/2014) di Rumah Makan Saiyo, Wates.

Adanya proyek bandar udara, pelabuhan hingga pertambangan pasir besi dapat mendorong ekonomi di Kulonprogo, terutama di wilayah pesisir. Dari semua potensi megaproyek tersebut peran Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sangatlah dibutuhkan. UMKM Kulonprogo diharapkan bisa jadi pelaku utama.

“UMKM harus bisa jadi pelaku utama nantinya, sehingga dapat bersaing dengan di pasar global. Karena saat ini sebagian besar produk UMKM Kulonprogo telah banyak diekspor,” jelas Triyono.

Dibukanya pasar bebas di tahun 2015 mendatang harus benar-benar dimanfaatkan pelaku UMKM Kulonprogo. Sudah saatnya pelaku UMKM dapat meningkatkan kualitas produknya agar dapat bersaing dengan produk luar yang akan membanjiri pasar lokal.

Saat ini sudah cukup banyak produk asal Kulonprogo yang telah menembus pasar luar negeri. Ketua DPD Asosiasi Logistik DIY Nugroho Hapsoro mengungkapkan produk-produk tersebut antara lain kerajinan agel, arang briket dan teh mahkota dewa.

“Sebagian besar masih kerajinan. Belum lama ini ada juga yang mengirimkan kerajinan dari enceng gondok ke Kairo,” imbuh Nugroho.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya