Meeting sambil makan, jika rapat di kantor menjemukan

Melakukan pembicaraan penting dengan klien atau pembahasan perkembangan perusahaan di kantor? Rasanya meeting gaya lama semacam itu sudah terasa usang. Kini, warga Solo punya pilihan baru untuk tempat rapat, yakni restoran. Bukan hanya menawarkan suasana yang nyaman pilihan lokasi meeting ini juga punya nilai lebih berupa hidangan bercitarasa istimewa, disajikan khusus sesuai keinginan Anda.

Beruntunglah, karena Anda sedang berada di Solo. Di Kota Bengawan ini, ada puluhan restoran yang nyaman untuk dijadikan tempat rapat, baik untuk menjamu klien maupun sekadar membahas masalah internal perusahaan. Tinggal pilih, ingin suasana oriental, barat modern, kolonial atau tradisional.

Promosi Jaga Keandalan Transaksi Nasabah, BRI Raih ISO 2230:2019 BCMS

Ingin suasana oriental klasik? Cobalah bertandang ke Diamond Restaurant, di Jl Slamet Riyadi 392. Restoran itu menyediakan setidaknya dua ruang meeting berkapasitas maksimum 40 dan 80 orang. “Penyajian hidangan juga bisa pilih, mau prasmanan atau langsung dihidangkan di meja,” ungkap Marketing Diamond, Nurul.

Untuk suasana informal, Diamond Cafe juga bisa jadi pilihan. Tak usah khawatirkan soal waktu, karena Cafe ini buka 24 jam. Sambil melakukan pembahasan soal kerja sama, jangan lupa isi perut Anda dengan hidangan oriental andalan Diamond seperti sapi lada hitam, bistik sapi canton dan yang spesial ayam goreng ngoyong yang diracik dengan bumbu rahasia ala chef Diamond.

Untuk kudapan, jangan absen mencoba cumi-cumi rambutan yang jadi best seller di Diamond Cafe. Cicipi pula cah siu so, kudapan khas berbentuk seperti kue pastel dengan isi daging ayam saus merah, lalu disajikan dengan siraman wijen dan madu. Selepas makan berat, coba netralisasi lidah Anda dengan memesan aneka jus yang ditawarkan.

Atmosfer khas
Mau coba suasana rapat yang berbeda? Nah, coba saja datangi O Solo Mio di Jl Slamet Riyadi 253, Solo. Dibanding dengan bangunan besar di kiri dan kanannya, bangunan O Solo Mio memang tidak terlalu mencolok, namun atmosfer yang ditawarkan sungguh berbeda dari kebanyakan restoran di Solo.

Unik? Ya, mungkin itulah istilah yang tepat untuk menggambarkan restoran yang mengusung hidangan khas Italia ini. Interior bernuansa kolonial etnik dengan sedikit sentuhan tradisional membuat restoran ini sangat nyaman. Tak heran apabila banyak ekspatriat memilih restoran ini untuk melakukan berbagai pembicaraan bisnis.

“Kami memang tidak menyediakan ruang khusus meeting, tapi tak sedikit pula pelanggan yang makan di sini sambil membicarakan urusan bisnis,” jelas Siti, asisten manajer O Solo Mio. Kalau sesekali mengadakan rapat bisnis O Solo Mio, coba pesan aneka piza khas restoran itu. Pizza yang disajikan di restoran ini tampil beda karena dipanggang dengan tungku kayu sehingga pizza yang dihasilkan lebih crispy dengan topping tebal yang mempu menerbitkan air liur Anda. “Di Solo mungkin hanya kami restoran pizza yang masih setia menggunakan tungku kayu,” timpal Siti lagi.

Bagi lidah Indonesia yang tak terbiasa dengan citarasa Italia, bisa juga memesan pizza rendang. Pizza unik ini merupakan perpaduan antara citarasa Italia yang dipadu dengan bumbu rendang istimewa. Tutup pembicaraan bisnis Anda dengan memesan dessert, Granny’s Apple Pie. Pilihan lokasi rapat selanjutnya, jatuh pada restoran dengan nuansa tradisional. Di Solo ada banyak restoran yang menawarkan nuansa etnik khas Nusantara, termasuk Goela Kelapa di kawasan Manahan. Di restoran itu disajikan aneka masakan khas Nusantara dengan nama-nama unik.

Bisa pula dicoba beragam hidangan bakar andalan D’Java dan menu serba sreng dari Dapur Sreng di kawasan Jl Honggowongso, Solo. Bila kebetulan Anda punya jamuan penting dengan klien luar negeri, restoran-restoran ini bisa jadi pilihan tepat. Yah, hitung-hitung sambil mempromosikan Indonesia bukan?

Oleh: Esmasari Widyaningtyas, Fetty Permatasari