SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo membantah informasi yang menyatakan mediasi pemanfaatan air Cokro Tulung Klaten menemui jalan buntu. Pemkot berdalih mediasi yang digelar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) itu tidak menyasar keputusan tertentu.

“Mediasi kemarin tidak bicara pada titik yang harus dituju, tapi lebih pada pemahaman posisi masing-masing,” ujar Kabag Hukum dan HAM Pemkot Solo, Kinkin Sultanul Hakim saat ditemui di Rumah Dinas Wakil Walikota Solo, Kamis (13/12/2012).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kinkin yang menjadi wakil Pemkot dalam mediasi, Rabu (12/12/2012), menyebut Pemkab Klaten dan PDAM Solo telah memahami posisi masing-masing. Dalam mediasi kemarin, imbuhnya, PDAM membeberkan kemampuan keuangan berikut akuntabilitas publik perusahaan.

Ekspedisi Mudik 2024

Rekam jejak penarikan sumbangan juga dicermati dalam pertemuan tersebut. Meski demikian pihaknya mengakui belum ada kesepakatan mendetail terkait poin yang diperdebatkan seperti payung hukum hingga nominal sumbangan.

“Namun bukan berarti tidak ada progress. Kami sekarang mengerti kemampuan masing-masing. Artinya, semua keputusan terkait besaran sumbangan maupun payung hukum bakal dibicarakan bersama,” tuturnya.

Kinkin menyebut, agenda lanjutan mediasi sudah direncanakan. Menurutnya, mediasi tersebut bakal mempertemukan Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Budi Suharto dan Plt Sekda Klaten, Sartiyasto, dalam satu meja. Mengenai lokasi dan waktu pertemuan, pihaknya menunggu undangan Tim Koordinasi Kerja Sama Daerah (TKKD) Pemprov Jateng.
“Prinsipnya, pertemuan bisa dilakukan di mana saja.” Ihwal mediasi kemarin yang justru diwakilkan kepada dirinya dan Kabag Perekonomian Klaten, Pri Harsanto, Kinkin menyebut sah-sah saja. “Penyelesaian di tingkat manapun bisa, tak harus Walikota atau Sekda,” kelitnya.

Lebih lanjut, Kinkin enggan menanggapi ucapan Gubernur Jateng, Bibit Waluyo, yang tak mau terlibat mediasi. Dia juga menolak mengaitkan sikap Gubernur itu sebagai sikap cari aman.

“Saya tidak tahu, tidak komentar,” katanya.

Saat ini pihaknya masih mengandalkan mediasi sebagai solusi konflik Cokro Tulung. Pemkot, imbuhnya, enggan berandai-andai ihwal pemutusan suplai air jika mediasi kembali macet. Sikap serupa juga diterapkan terkait pernyataan Bupati Klaten, Sunarna, yang berencana membatasi debit air Cokro ke Solo.

“Semuanya serba teknis dan belum ada keputusan. Kalau komentar nanti malah meruncing lagi.” Sementara itu, Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo dan Sekda Budi Suharto belum bisa dimintai keterangan mengenai kelanjutan mediasi. Keduanya sedang berada di Jakarta. Nomor handphone mereka pun belum bisa dihubungi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya