SOLOPOS.COM - Barikade terpasang di median sepanjang Jl. Dr. Moewardi, Solo, Senin (10/2/2020). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO -- Dinas Perhubungan (Dishub) Solo memasang barikade dan water barrier di sepanjang median Jl. dr. Moewardi, Kota Barat, Solo. Pengendara tidak boleh lagi berputar arah di jalan tersebut.

Begitu juga di ujung pertemuan Jl. dr. Moewardi dengan Jl. Slamet Riyadi atau simpang Gendengan. Jika ingin berputar arah, pengendara bisa belok kanan (ke arah barat) terlebih dahulu di simpang Gendengan, lalu berputar arah di depan Mako Satlantas Polresta Solo dengan melalui jalur lambat.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pantauan Solopos.com, Senin (10/2/2020), sejumlah pengendara mobil sempat mencoba berbalik arah di ujung barikade atau di simpang Gendengan. Kendaraan dari utara itu hendak berbalik arah kembali ke utara.

Akhirnya... Gibran Temui Rudy di Loji Gandrung Solo, Bahas Apa Ya?

Namun upaya itu gagal karena lebar jalan tidak mencukupi untuk bermanuver. Lalu, mayoritas mobil berputar arah di depan Mako Satlantas Polresta Solo dengan cara masuk ke jalur lambat lalu keluar masuk ke Jl. Slamet Riyadi.

Kasatlantas Polresta Solo, Kompol Busroni, mewakili Kapolresta Solo, Kombes Pol. Andy Rifai, saat dijumpai wartawan di Mako Satlantas Polresta Solo, Senin (10/2/2020), mengatakan kendaraan tidak diperbolehkan berputar arah di ujung barikade.

Pengendara motor nekat berputar arah di Jl. dr. Moewardi simpang Gendengan, Solo, Senin (10/2/2020). (Solopos/Nicolous Irawan)
Pengendara motor nekat berputar arah di Jl. dr. Moewardi simpang Gendengan, Solo, Senin (10/2/2020). (Solopos/Nicolous Irawan)

Namun ia mempersilakan kendaraan untuk berputar di depan Mako Satlantas Polresta Solo. “Jangan berputar arah di ujung barikade, sangat berbahaya apabila arus lalu lintas dari arah selatan ke utara sedang hijau. Berputar di ujung barikade justru membuat kemacetan semakin parah,” ujarnya.

Pilkada Sukoharjo: Spanduk Etik-Agus Bertebaran, Ternyata Ini Pemasangnya

Ia menambahkan telah menyiapkan intervensi alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL) di simpang Gendengan. Durasi lampu hijau dari arah utara dipastikan lebih lama dibandingkan arah lain saat jam sibuk.

Kasatlantas mengatakan beban lalu lintas Jl. dr. Moewardi yang mengarah ke selatan tidak hanya dari arah utara atau flyover tapi juga dari dua simpang yakni di simpang empat Kota Barat dan Kalitan.

“Kalau tidak ditutup, selain banyak pengendara yang putar balik, perpotongan arus di Jl. Kalitan justru memperlambat arus lalu lintas. Hal itu dapat membuat beban di flyover Manahan sehingga kami memilih menutup akses-akses perpotongan arus,” ujarnya.

Pilkada Solo: Tak Hanya Puguh, Gibran Juga Dipanggil Fit And Proper Test di DPP PDIP

Ia menambahkan arus lalu lintas dari Jl. Mawar atau Kalitan yang mengarah ke selatan dapat berputar arah di Jl. Slamet Riyadi depan Mako Satlantas Polresta Solo atau masuk ke sebelah timur RS Kasih Ibu atau Jl. Melati lalu mengarah ke Jl. Dahlia atau Jl. Mawar.

Sementara itu, salah seorang warga Bumi, Laweyan, Raditya Hermansyah, mengaku memilih menghindari kepadatan di Jl. dr. Moewardi dengan cara berbelok kiri ke Jl. Mawar untuk menuju Jl. Slamet Riyadi.

Kasatlantas Polresta Solo, Kompol Busroni (kiri), menunjukkan hasil pemantauan arus lalu lintas melalui CCTV saat rapat evaluasi penutupan perlintasan Purwosari di Traffic Management Centre (TMC) Satlantas Polresta Solo, Senin (10/2/2020). (Solopos/Nicolous Irawan)
Kasatlantas Polresta Solo, Kompol Busroni (kiri), menunjukkan hasil pemantauan arus lalu lintas melalui CCTV saat rapat evaluasi penutupan perlintasan Purwosari di Traffic Management Centre (TMC) Satlantas Polresta Solo, Senin (10/2/2020). (Solopos/Nicolous Irawan)

Menurutnya, Jl. Mawar juga padat khususnya kendaraan roda empat. Namun, pengguna sepeda motor masih dapat cukup nyaman melalui jalan itu mengambil sisi sebelah kanan karena Jl. Mawar berlaku contraflow untuk sepeda motor dari arah timur.

Keliling Solo Naik Chopper, Gibran Sebut Motor Jokowi Lembek

Sementara itu, kendaraan yang biasanya terparkir di sisi timur Jl. dr. Moewardi saat ini sudah tidak tampak. Kendaraan saat ini parkir di ruang parkir lapangan Kota Barat dan beberapa di sebelah barat jalan.

Kepala Bidang Perparkiran Dishub Kota Solo, Henry Satya Nagara, menyebut sisi timur Jl. dr. Moewardi menjadi lokasi larangan parkir. Ia menjelaskan parkir mobil sebelah timur jalan diarahkan menuju dropzone lapangan Kota Barat.

Sedangkan di sisi barat jalan diperbolehkan parkir on street di beberapa sisi tetapi menggunakan sistem paralel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya