SOLOPOS.COM - Jose Mourinho, kepergiannya dari Real Madrid, disambut kritikan dari berbagai kalangan. Media-media Spanyol bahkan terkesan mentertawakan mundurnya Mourinho sebagai pelatih Madrid. dokJIBI/SOLOPOS/Reuters

Jose Mourinho, kepergiannya dari Real Madrid, disambut kritikan dari berbagai kalangan. Media-media Spanyol bahkan terkesan mentertawakan mundurnya Mourinho sebagai pelatih Madrid. dokJIBI/SOLOPOS/Reuters

MADRID—Media Spanyol sudah dianggap sebagai musuh besar bagi Jose Mourinho, begitu pula sebaliknya. Wajar, apabila mereka sangat antusias menanggapi kepergian Mourinho dari Real Madrid akhir musin ini.

Promosi Uniknya Piala Asia 1964: Israel Juara lalu Didepak Keluar dari AFC

Hampir semua media-media olahraga Negeri Matador menjadikan kandasnya hubungan Mourinho di Santiago Bernabeu yang sudah berjalan tiga tahun itu sebagai headline sampul mereka. Harian ternama Marca memberi judul “The Special End”, plesetan dari The Special One, julukan Mourinho.

Sedangkan AS memuat judul Lots of Noise but few Nuts alias Banyak Omong tapi Tak Berisi, untuk menyindir manajer yang memang dikenal bermulut besar ini. Begitu juga dengan Diego Torres dari El Pais, yang notabene kerap modar-mandir di ruang ganti di Bernabeu ikut-ikutan menuliskan kalimat sindiran. Dia mengatakan semua pelatih yang pernah berkerja tiga tahun di Madrid, Mourinho punya hasil terburuk dalam hal memenangi trofi.

Seperti dilansir ESPN, Selasa (21/5), reaksi negatif ikut berembus dari kubu Catalan. Media yang kerap berpihak bagi klub-klub Catalan sekaligus musuh bebuyutan Real Madrid, Mundo Deportivo, menyebut kepergian Mourinho diibaratkan trofi tambahan bagi Barcelona yang memenangi La Liga musim ini.

Jangankan media dari kubu Catalan, media-media di Ibu Kota Spanyol saja menertawakan Mourinho dengan santai. AS memenggal video ucapan Presiden Real Madrid, Florentino Perez,  untuk diambil kata “pressure” alias “tekanan”. Kata yang dilontarkan Perez saat jumpa pers itu kemudian diulang-ulang sampai 10 kali dan digabungkan dengan pernyataan Mourinho yang mengatakan dia mencintai dan tak pernah terganggu dengan sebuah tekanan.

Hubungan tak enak Mourinho dengan pers Spanyol sudah menjadi berita basi. Saking geramnya, pria berusia 50 tahun itu pernah terang-terangan membandingkan perlakuan media Negeri Matador dengan media di Inggris kepada dirinya. Mourinho menilai media Spanyol terlalu kejam memperlakukannya, sedangkan media Inggris dianggap bisa memberikan kritik sesuai tempatnya.

“Sekarang saya bisa bersuara, Mourinho telah menjadi momok. Melihatnya pergi adalah hal positif bagi sepak bola Spanyol, karena dia menciptakan sebuah atmosfer negatif,” beber wakil Presiden Barcelona, Carles Vilarrubí, dilansir Marca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya