SOLOPOS.COM - Warga bersama relawan kerja bakti membersihkan material longsor di Dusun Gedong, Desa Purwosari, Kecamatan Girimulyo, Kulonprogo, Kamis (11/2/2016). (Rima Sekarani/JIBI/Harian Jogja)

Media sosial bisa membantu penanganan bencana di Kulonprogo

Harianjogja.com, KULONPROGO-Upaya penanggulangan beberapa bencana yang terjadi dalam waktu hampir bersamaan tidak mungkin hanya ditangani tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulonprogo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Peran sosial media kemudian diandalkan untuk berbagi informasi dan berkoordinasi dengan para anggota taruna siaga benca (tagana) dan relawan di masing-masing wilayah.

Hal itu diungkapkan Kepala BPBD Kulonprogo, Gusdi Hartono, Kamis (14/4/2016). Dia mengaku masuk dalam beberapa grup media sosial yang di dalamnya terdapat kontak para relawan dan anggota tagana. Ada pula grup media sosial lain yang menjadi ruang komunikasi sejumlah instansi terkait. Hal itu juga dilakukan beberapa stafnya.

Menurut Gusdi, media sosial cukup bisa diandalkan. Semakin cepat informasi diterima, semakin cepat pula bantuan diterima masyarakat. Ketika info bencana disebarkan, siapa saja yang posisinya paling dekat bisa segera bergerak memberikan pertolongan.

“Seperti kemarin sehari ada 31 titik sehingga logistik butuh banyak. Siapa yang belum dapat, kami minta dikabari,” ucap dia.

Sebanyak 66 desa dari 88 desa/kelurahan di Kulonprogo dinyatakan sebagai wilayah rawan bencana. Upaya mitigasi bencana terus dilakukan secara berkala untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai cara mengurangi resiko bencana. Masyarakat harus waspada, termasuk saat melakukan kerja bakti paska terjadi bencana untuk menghindari korban luka dan jiwa.

Gusdi lalu mengatakan, cuaca ekstrem selama musim pancaroba seharusnya berakhir April ini. Musim kemarau diperkirakan datang pada Mei nanti. Walau begitu, Gusdi berpendapat cuaca saat ini tidak menentu dan bisa saja jauh dari perkiraaan.

Masyarakat tetap diminta selalu mewaspadai ancaman berbagai potensi bencana, seperti longsor dan angin kencang. “Masyarakat diharapkan tangguh dalam situasi apapun,” ujar Gusdi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya