Solo (Solopos.com) – Media massa cetak harus selalu siap mengadopsi teknologi komunikasi terbaru agar bisa selalu melayani kebutuhan informasi masyarakat. Hal ini sekaligus untuk mengakomodasi tumbuhnya generasi-generasi baru konsumen media cetak yang memiliki perbedaan pola konsumsi media dengan generasi sebelumnya.
Hal ini ditegaskan Sekjen Serikat Penerbit Suratkabar (SPS), Ahmad Djauhar, saat berbicara dalam Workshop Manajemen Perusahaan Pers, Creative Advertising & Newsroom di Era Digital di Hotel Ibis Solo, Senin (25/7/2011). Kegiatan ini diikuti perwakilan dari berbagai koran di Jawa.
Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%
Lebih jauh Ahmad Djauhar yang juga Wakil Pemimpin Umum Bisnis Indonesia ini menyatakan, pengelola koran harus bisa melakukan crowd engagement atau mendekati massa yang memiliki beraneka karakter dan sifat serta keinginan dengan berbagai cara yang ada. “Zaman sekarang kalau orang sampai tidak punya email dan Facebook pasti bakal dibilang kuno. Jadi pengelola media pun harus mampu memanfaatkan situs jejaring sosial,” ujarnya.
Perkembangan teknologi peranti komunikasi bergerak seperti iPad dan sebagainya yang membutuhkan aplikasi khusus untuk media juga harus mulai dipersiapkan. Salah satu peserta sempat mempertanyakan apakah media daerah yang masih berkutat dengan belum bagusnya infrastruktur telekomunikasi sudah perlu mengadopsi sistem pemberitaan online. Menanggapinya, Ahmad menyatakan, media daerah memang tidak perlu memaksakan diri jika kesiapan infrastruktur telekomunikasi juga belum bagus. “Tapi bukan berarti kita membiarkan saja kondisi itu. Istilahnya, kita harus alon-alon tapi kudu kelakon,” tegasnya.
Acara workshop ini selanjutnya akan menampilkan pembicara lain yaitu Toriq Hadad, Kepala Pemberitaan Korporat PT Tempo Inti Media.
bas
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
