SOLOPOS.COM - Ilustrasi demonstrasi. (Harian Jogja-Desi Suryanto)

Media kampus dibredel di UAD mendapat perhatian dari AJI Jogja.

Harianjogja.com, JOGJA — Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jogja mendesak rektorat membuka forum dialog bagi Lembaga Pers Mahasiswa Poros Universitas Ahmad Dahlan (LPM Poros UAD) dan rektorat.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

(Baca Juga : MEDIA KAMPUS DIBREDEL : Rektorat Sebut Tak Membekukan, Tetapi Membina)

Desakan tersebut muncul menyusul terjadinya tindak pembekuan terhadap aktivitas jurnalistik LPM Poros UAD yang dilakukan oleh rektorat, ditengarai penulisan berita oleh LPM Poros yang dinilai tidak membangun kampus.

Ketua AJI Jogja Anang Zakaria pada Senin (20/6/2016) menuturkan AJI Jogja sudah sejak awal memberikan advokasi kepada LPM Poros ketika mereka mengalami pembekuan. Bahkan AJI juga sudah menyampaikan surat permintaan audiensi kepada rektorat, yang hingga kini masih belum mendapat tanggapan.

AJI menilai, untuk membuka jalan solusi persoalan pembekuan LPM ini, ruang dialog seperti audiensi perlu dilakukan. Karena lewat ruang dialog itu, masing-masing pihak yang berselisih paham, dalam hal ini LPM Poros dan rektorat, dapat mengetahui sudut pandang masing-masing dan mencari titik temu.

Dengan adanya audiensi atau ruang dialog, rektorat dapat secara terbuka mengungkapkan persetujuan atau ketidaksetujuan terhadap isi berita yang ditulis oleh LPM Poros. Di sisi lainnya, LPM Poros juga memiliki kesempatan untuk mengungkapkan pendapat mereka terhadap sikap rektorat.

“Dunia akademis sudah seharusnya memiliki ruang-ruang tumbuhnya sikap demokratis. Kalau ruang dialog seperti audiensi saja tidak ada, maka apa bedanya dengan zaaman Orde Baru?, persoalan ini juga tidak menemukan titik temu,” kata dia.

Hingga kini, AJI masih menunggu jawaban dari rektorat mengenai kapan audiensi dapat dilangsungkan antara LPM Poros dan rektorat. Termasuk menunggu kelanjutan langkah yang akan ditempuh oleh rekan-rekan LPM Poros. Selama masa itu berjalan, AJI Jogja akan terus memberikan pendampingan dan advokasi.

AJI menyayangkan pembekuan terhadap LPM Poros. Hal itu menunjukkan dinamika pers yang terjadi di UAD tidak ada bedanya dengan pers masa Orde Baru. Dari sisi penulisan, LPM Poros sudah memenuhi kaidah penulisan jurnalistik, sudah semestinya apabila kampus merasa keberatan dengan tulisan Poros, maka bisa menggunakan hak koreksi atau hak jawab mereka.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia Nasional Abdus Somad saat dihubungi Harian Jogja menyatakan, PPMI bersama AJI Jogja terus bersama-sama memberikan advokasi kepada LPM Poros.

PPMI Nasional, lanjut dia, juga sudah membahas persoalan yang menimpa LPM Poros dalam RAPIMNAS serta membawanya ke Dewan Pers, namun hingga kini masih belum didapatkan tindak lanjut.

Diskusi Intensif Terus Dilakukan

Sementara itu Hubungan Masyarakat UAD Dewi Soyusiyawati membenarkan hingga kini masih belum ada audiensi antara LPM Poros dan rektorat. LPM Poros juga masih berada dalam proses pembinaan. Meski demikian diskusi intensif antara pengurus dan pembina LPM terus berjalan.

Sebelumnya, sudah sejak 28 April 2016, Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Poros Universitas Ahmad Dahlan (UAD) tidak dapat menjalankan aktivitas jurnalistik mereka di kampus. Hal tersebut merupakan imbas dari pemberitaan mereka yang dinilai tidak membangun kampus. Meski dibekukan oleh kampus, mereka masih dapat menggunakan kantor sekretariat organisasi.

Belum ada keputusan yang dinyatakan secara resmi dari rektorat mengenai nasib LPM Poros yang dituliskan dalam bentuk Surat Keputusan (SK) Rektor, baik mengenai pembekuan, maupun mengenai audiensi yang dijanjikan akan dikabarkan pada Senin (9/5/2016) silam. Selain itu, meski diketahui kampus berkeberatan dengan pemberitaan yang dibuat oleh LPM Poros, kampus tidak kunjung menggunakan hak jawab maupun hak koreksi mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya