Solopos.com, SOLO – Saat semua mata dunia tertuju pada perhelatan akbar Piala Dunia Brasil 2014, media Israel jutru sibuk menggali berita mengenai fatwa haram ulama Saudi Arabia mengenai sepak bola. Meskipun fatwa itu telah dikeluarkan tahun lalu, tapi media Israel nyatanya masih tertarik membahas fatwa ulama garis keras ini.
Media Lembaga Penelitian Timur Tengah (MEMRI) yang didirikan tahun 1998 oleh mantan perwira intelejen militer Israel, Yigal Carmon dan ilmuwan politik Amerika Serikat keturunan Israel, Meyrav kembali mengungkap fatwa itu. Mereka menerbitkan pernyataan dari ulama Saudi, Sheikh Abd Al-Rahman Al-Barrak yang mengeluarkan fatwa haram sepak bola.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
“Menyatakan bahwa sepak bola adalah kekejian yang menyebabkan orang membuang-buang waktu mereka untuk mengadopsi kebiasaan bejat dari musuh-musuh Islam, dan memuliakan “kafir” pemain sepak bola,” demikian tulis fatwa tersebut sebagaimana dikutip Al Arabiya, Kamis (12/6/2014).
Tapi, MEMRI dianggap gagal karena baru membahas fatwa yang telah dikeluarkan Maret 2013 silam mengingat fatwa tersebut telah berusia lebih dari satu tahun. Di samping itu, MEMRI juga tak menyebutkan beberapa tokoh ternama yang mengecam fatwa ini, termasuk mantan pemain bola Saudi, Faisal Abu-Itheneen.
The Jerusalem Post juga dengan cepat memuat sebuah tulisan yang diberi judul, “Piala Dunia yang kick off di Brasil Kamis malam, namun tidak semua orang senang.”
Fatwa terbaru yang dikeluarkan oleh ulama Saudi Sheikh Abd Al-Rahman Al-Barrak mengatakan bahwa permainan sepak bola adalah suatu kekejian moral dan sosial.