SOLOPOS.COM - Ketua DPP Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), Soenoto, melantik pengurus HIMKI DPD Sleman Raya di The Alana Jogja Hotel and Convention Center, Senin (28/8/2017). (Bernadheta Dian Saraswati/JIBI/Harian Jogja)

Pengolahan barang mebel dari limbah yang dilakukan Indonesia, salah satunya Sleman, menjadi keunggulan tersendiri yang tidak dimiliki negara lain.

Harianjogja.com, SLEMAN-Pengolahan barang mebel dari limbah yang dilakukan Indonesia, salah satunya Sleman, menjadi keunggulan tersendiri yang tidak dimiliki negara lain. Hal ini perlu dikembangkan agar mebel atau furnitur Indonesia semakin dikenal di kancah internasional.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) DPD Sleman Raya Rian Hermawan yang baru saja dilantik Senin (28/8/2017) kemarin mengakui, saat mengikuti pameran internasional, produk Indonesia banyak bersaing dengan China karena negara tirai bambu itu menawarkan furnitur dengan harga murah.

“Dari persaingan itu, kita bisa unggulkan bahan baku recycle jati lama yang itu enggak ada di China,” katanya pawa wartawan seusai dilantik di The Alana Jogja Hotel and Convention Center.

Sleman menurutnya juga memiliki potensi sumber daya alam dan manusia yang tinggi untuk membangun industri mebel dan kerajinan semakin berkembang. Beberapa potensi yang menonjol di antaranya bambu, enceng gondok, batu, dan mebel solid yang masih dapat dikembangkan lagi.

Diversifikasi pasar juga sudah mulai dilakukan untuk  memperluas jaringan pemasaran dengan buyer internasional. Selama ini, ekspor mebel dan kerajinan Sleman dikirim di negara di Eropa dan Asia. “Kami bersama DPP sedang dibantu menjalin koneksi dengan Mesir, Yordania, dan Timur Tegah,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua DPP HIMKI Soenoto mengatakan, furnitur menjadi kebutuhan primer masyarakat saat ini. Semua lini membutuhkan furnitur untuk melengkapi perbotan rumah tangganya. Tidak hanya kalangan rumah tangga, tetapi juga institusi.

Keberadaan industri furnitur menurutnya banyak menjadi sorotan masyarakat dunia. “Furnitur menyerap tenaga kerja yang luar biasa, sering tampil di kancah internasional, dan yang jelas pimpinan negara kita adalah orang furnitur,” katanya.

Kendati demikian, ia mengakui nilai ekspor furnitur dan kerajinan Indonesia masih rendah. Jika ekspor dunia mencapai 154 miliar USD, Indonesia hanya andil sekitar 2 miliar USD. Sementara negara lain seperti China mampu andil 60 miliar USD dan Vietnam lebih dari 6 miliar USD. “Target HIMKI 5 miliar USD selama tiga tahun mendatang akan tercapai,” ujarnya.

Bupati Sleman Sri Purnomo yang menghadiri acara pelantikan mengatakan, dengan adanya organisasi HIMKI Sleman Raya ini pihaknya berharap agar usaha furnitur skala mikro, kecil, dan menengah mau menunjukkan eksistensi dirinya dan menjadi percaya diri tampil di pasar furnitur kelas nasional dan internasional.

Menurutnya kegiatan usaha furnitur dan kerajinan akan berkembang jika ada sinergi antara pengusaha, pembaga perbankan, dan pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya