SOLOPOS.COM - Ilustrasi tim medis mengecek hasil tes virus corona. (Freepik)

Solopos.com, SRAGEN -- Pasangan suami istri atau pasutri asal Peleman, Gemolong, Sragen, menolak percaya hasil tes swab yang menyatakan keduanya sama-sama positif Covid-19.

Setelah memulangkan dua orang yang sembuh dari Covid-19 per Sabtu (18/7/2020), kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Sragen bertambah enam orang. Dua orang di antaranya berinisial PS, 54, dan M, 42, suami istri asal Peleman, Gemolong, Sragen.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sementara empat orang terkonfirmasi positif Covid-19 lainnya, DS, 31, warga Ketro, Tanon; AB, 48, warga Bangle, Tanon; C, 14, warga Ngembatpadas, Gemolong; dan N, 64, warga Genengduwur, Gemolong.

Habib Syech, Rio Haryanto, Yan Velia, hingga Wawin Laura Dicoklit Sebagai Pemilih Pilkada Solo

Penjelasan mengenai enam kasus baru positif Covid-19 termasuk pasutri asal Gemolong itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten atau DKK Sragen, Hargiyanto, saat dihubungi Solopos.com, Minggu (19/7/2020).

Tanpa Gejala

“Dua orang dirawat di rumah sakit, yakni DS dirawat di RS Kasih Ibu Solo dan N dirawat di RSUD Gemolong. Dua lainnya orang tanpa gejala dikarantina di Technopark Sragen, yakni AB dan C. Sementara dua orang yang dari Gemolong PS dan M mbalela karena tidak percaya dengan hasil laboratorium uji swab,” ujar Hargiyanto.

Dia menjelaskan kasus N yang dirawat di RSUD dr Soeratno Gemolong, Sragen, menjadi kewaspadaan tersendiri karena merupakan pedagang Pasar Gemolong. Hargiyanto berencana melakukan tracing, Senin (20/7/2020), kepada pedagang yang pernah kontak erat dengan N.

Update Kasus Covid-19 Indonesia 19 Juli: Positif Tambah 1.639, Sembuh Tambah 2.133

Hargiyanto sudah menjajaki situasi di Pasar Gemolong supaya tracing berjalan lancar. Tracing juga akan dilakukan di Pasar Geyer, Grobogan, karena pasutri asal Gemolong, Sragen, yang positif Covid-19 merupakan pedagang Pasar Geyer.

"Semua kontak erat dari hasil tracing akan langsung dites swab. Sekarang sudah tidak perlu pakai rapid test. Posisi Sragen di di tengah antara daerah yang banyak ditemukan kasus. Kami berusaha maksimal agar bisa ditekan,” ujarnya.

Hargiyanto menceritakan N yang merupakan pedagang Pasar Gemolong awalnya merupakan pasien dalam pengawasan atau PDP di RSUD Gemolong. Dia kemudian dites swab dan hasilnya positif.

3 Nakes Wonogiri Positif Covid-19, 2 Kontak Erat Ustaz Jatisrono

Sementara pasutri asal Gemolong, Sragen, PS dan M, sebelumnya reaktif berdasarkan hasil rapid test di Pasar Geyer dan setelah dites swab hasilnya positif Covid-19. Namun yang bersangkutan tidak percaya dengan hasil swab test tersebut.

Pelaku Perjalanan

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit DKK Sragen, dr Sri Subekti, mengatakan PS dan M merupakan pedagang di Pasar Geyer. Kemudian AB, warga Bangle, Tanon, jelas dia, merupakan pelaku perjalanan (PP) ke Manokwari, Papua.

Riwayat Sastrawan Sapardi Djoko Damono, Dari Solo untuk Indonesia

AB melakukan rapid test mandiri dan hasilnya reaktif kemudian ikut swab test dan hasilnya positif. C, 14, merupakan kontak erat S, pasien RSUD dr Moewardi Solo yang sudah sembuh. C merupakan keponakan atau tetangga dari S.

“Untuk pedagang Pasar Gemolong, N, awalnya sakit batuk pilek selama sepekan. Ia kemudian periksa lalu opname menjadi PDP di RSUD Gemolong. Setelah di tes swab hasilnya positif Covid-19. Sekarang kami masih berkoordinasi untuk rencana tracing besok,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya