SOLOPOS.COM - Rara Isti Wulandari pawang hujan di Sirkuit Mandalika. (Instagram: @ rara_cahayatarotindigo)

Solopos.com, JAKARTA — Pawang hujan di Sirkuit Mandalika, Raden Rara Istiati Wulandari alias Mbak Rara punya ritual khusus setiap kali bertugas mengendalikan cuaca sesuai pesanan sponsor.

Ritual agama apa yang dipakai Rara saat mengendalikan cuaca? Rara mengaku dirinya seorang kejawen sekaligus menyukai agama Hindu. Ia memadukan budaya Jawa, Bali dan Tibet dalam ritual mengatur cuaca.

Promosi Kisah Petani Pepaya Raup Omzet Rp36 Juta/bulan, Makin Produktif dengan Kece BRI

“Kalau saya kan mix ya. Saya dari Jawa, saya kejawen. Tapi saya juga belajar budaya dan agama Hindu di Puri Satria. Properti wayang ini simbol kejawen, lalu ada singing balls dari Tibet, canang dari Bali, dupa universal,” ujar Rara saat tampil di kanal Youtube Deddy Corbuzier seperti dikutip Solopos.com, Jumat (25/3/2022).

Baca Juga:  Dikontrak PT WIKA, Honor Rara Jauh Lebih Besar dari Mandalika

Rara mengaku ada bantuan khusus secara supranatural untuk dirinya setiap ritual ia jalankan. Ia menyebutnya bantuan tersebut datang dari arwah leluhurnya.

“Banyak orang menyebut oh ini ada bantuan dari jin, dari setan,” tanya Deddy Corbuzier.

“Memang ada bantuan dari alam lain, Rara bilangnya itu leluhur. Kalau di Bali kan dari dewa-dewi,” jawab Rara.

Seperti diberitakan, Mbak Rara laris manis seusai namanya tenar dalam event balapan MotoGP Mandalika 2022 yang menjadi perhatian dunia.

Ia mengaku dihubungi sejumlah pihak yang ingin memanfaatkan jasanya mengatur cuaca untuk berbagai keperluan. Terdekat, Mbak Rara bakal membantu PT WIKA di sekitar kompleks Bandara Halim Perdanakusuma selama dua bulan ke depan.

Ia mengaku honornya dari salah satu perusahaan BUMN itu jauh lebih besar dari yang ia terima saat membantu di Sirkuit Mandalika.

Baca Juga: Mbak Rara Pilih Tak Bersuami Demi Total Sebagai Pawang Hujan

“Dua bulan ke depan, honornya jauh lebih besar dari kemarin,” ujar Rara saat diundang ke kanal Youtube Karni Ilyas Club dan dikutip Solopos.com, Kamis (24/3/2022).

“Berapa honornya?” tanya Karni Ilyas.

Rara lantas menunjukkan isi handphone-nya kepada Karni Ilyas. “Di Mandalika Rp105 juta?” komentar Karni Ilyas.

Rara menyebut dirinya pramugari cuaca
Raden Rara Istiati Wulandari alias Mbak Rara, sang pawang hujan Mandalika. (Youtube)

Rara mengiyakan. Sementara yang ia dapatkan dari PT WIKA jauh lebih besar dari angka tersebut. Namun ia tidak mau  menyebutkan nominalnya.

Ia juga mengaku dihubungi beberapa stasiun televisi dan puluhan Youtuber yang ingin memawancarai dirinya. Hanya beberapa yang ia sanggupi.

“Kalau televisi saya tidak mau. Kalau di kanal Youtube ada 32 orang yang menghubungi, hanya tiga yang saya mau. Pak Karni, Deddy Corbuzier dan Uya Kuya,” ujar dia.

Baca Juga: Video Pria Mirip Valentino Rossi di Sirkuit Mandalika Mendadak Viral

Rara menceritakan proses yang terjadi saat dirinya bekerja mengendalikan cuaca. Ia menyebut salah satu syarat sebagai pawang hujan itu adalah dalam keadaan suci dan tidak berhubungan seksual dengan lawan jenis.

“Saya saat ini memilih sendiri. Saya janda manis satu anak,” ujar Mbak Rara kepada Karni Ilyas.

Ia mengungkapkan saat dulu masih bersuami dirinya meminta izin untuk tidak berhubungan seksual selama ada kontrak kerja. Namun kini setelah dirinya hidup sebagai single parent dirinya lebih mudah lagi.

Baca Juga: Sebut Dirinya Pramugari Cuaca, Ini Alasan Mbak Rara

“Kalau dulu (tidak berhubungan seksual) selama kerja, setelah itu gakpapa. Kalau sekarang lebih enak lagi,” ujar ibu satu anak laki-laki itu.

“Jadi kawinnya sama alam?” tanya Karni Ilyas.



“Yang penting duitnya gede, Pak,” jawab Rara cepat sambil tertawa.

Aktivitas seksual itu, kata Rara, memang terkait dengan ritual yang dijalaninya saat mengatur cuaca sesuai pesanan sponsor. Menurut dia, ketika menaklukkan langit dirinya harus dalam kondisi suci dan ilmu khusus dalam profesinya.

Baca Juga: Dikecam dan Dipuji, Ini Profil Rara Pawang Hujan Mandalika

“Harus dalam keadaan suci. Waktu Rara jadi pawang hujan kan gak pakai sepatu, kaki menyentuh tanah. Untuk menyatu dengan alam,” kata Rara.

Rara mengatakan dirinya dikontrak oleh panitia MotoGP Mandalika 2022 selama 21 hari untuk mengatur cuaca mulai dari pengaspalan jalan hingga perhelatan MotoGP.

Yang dikenal publik, kata dia, hanyalah saat dirinya berusaha menghentikan hujan saat perhelatan MotoGP, Minggu (20/3/2022).

Rara menyebut hujan di Mandalika pada hari itu akhirnya berhenti karena usahanya. Terkait dengan pernyataan BMKG bahwa hujan berhenti karena memang intensitasnya yang sudah habis, Rara tidak mempermasalahkan.

“Jadi, yang saya lakukan itu sebenarnya mendengarkan para penonton, para pemirsa semua. Jadi, kalau BMKG bilang hujannya sudah stop, buat saya ya it’s no problem. Tapi, saya punya data-datanya per jam saat itu, malam pun masih ada ramalan BMKG kalau akan hujan,” katanya.

Baca Juga: Bekerja 21 Hari di Sirkuit Mandalika, Segini Gaji Pawang Hujan Rara

Saat sukses mengendalikan hujan, Rara mengaku sempat ditelepon panitia, karena pimpinan Dorna yang memegang MotoGP pengen dirinya naik ke podium. Tapi Rara lebih menekankan dirinya menerapkan ilmu ikhlas.

“Timnya Pak Jokowi juga pengen Rara ada di situ (podium). Saya sudah menerapkan ilmu ikhlas. Jadi kayak gini, seorang pawang hujan itu kan melayani bagaimana langit yang saya handel itu nyaman,” tegas Rara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya