SOLOPOS.COM - GKR Wandansari (Dwi Prasetya/JIBI/dok)

GKR Wandansari (Dwi Prasetya/JIBI/dok)

SOLO-Dalam bidang seni budaya khusus tari, Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat mempunyai kontribusi besar bagi bangsa Indonesia. Terbukti, Keraton meraih penghargaan budaya asia Fukuoka 2012 yang diselenggarakan pada pertengahan September kemarin.
Penghargaan itu diberikan kepada Pengageng Sasana Wilapa Keraton, GKR Wandansari atau Mbak Moeng.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Dalam penghargaan Fukouka Jepang, Mbak Moeng merupakan perempuan satu-satunya yang menjadi tokoh Asia dari Indonesia yang tetap melestarikan seni tari. Penghargaan itu diberikan oleh Yayasan Yokatopia, Kota Fukokouka, Jepang kepada negara yang bisa mengenalkan keunikan dan mencetak prestasi luar biasa dari berbagai aspek bidang, seperti ilmu sosial, sejarah, arkeolog, antropologi, budaya, ekonomi dan ilmu politik.

“Pada tahun ini Gusti Moeng mendapatkan penghargaan seni dan budaya dengan spesifikasi seni tari. Tarian klasik dari Keraton Solo itu telah dipromosikan ke beberapa negara,” terang Pengageng Pariwisata dan Museum 3, KRMH Satryo Hadinagoro, kepada wartawan, di Keraton Solo, Rabu (26/9/2012).

Menurut Satryo, penghargaan Fukouka pernah diberikan kepada sejumlah tokoh Indonesia yang pernah mencetak sejarah dari berbagai bidang. Seperti Taufiq Abdullah pernah menerima penghargaan Fukouka kategori akademisi, pada 1995 Kuncara Ningrat meraih penghargaan Fukouka dalam bidang antropologi, pada 1998 penghargaan serupa diberikan kepada Raden Mas Soedarsono yang merupakan ahli sejarah sastra dan Pramodya Anata Toer juga meraih penghargaan kategori penulisan sastra.

“Nah, pada tahun ini penghargaan diberikan kepada Gusti Moeng. Karena dia telah nguri-uri budaya jawa dengan melestarikan seni tari asli peninggalan dari Keraton,” jelas Satryo.

Sementara itu, kerabat Keraton, KP Winarno Kusumo, menjelaskan Mbak Moeng merupakan salah satu putri PB XII yang masih memertahankan eksistensi budaya Keraton. “Sumbering budaya Jowo ya Keraton Solo ini. Dan perempuan satu-satunya yang dengan tegas memelihara itu hanya Gusti Moeng. Gusti Moeng mempunyai jiwa patriot,” jelas Winarno.

Sementara itu, Mbak Moeng saat dihubungi menyatakan gembira atas penghargaan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya