SOLOPOS.COM - Darso Miyanto atau yang lebih akrab disapa Mbah Cebret. (Solopos.com/Moh. Khodiq Duhri)

Solopos.com, SRAGEN — Sosok pedagang pentol di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, yakni Rebo Darso Miyanto atau yang lebih akrab disapa Mbah Cebret memberi teladan kepada masyarakat terkait pencegahan dari virus corona saat berinteraksi dengan banyak orang.

Kakek 72 tahun itu menggunakan pengaman ganda yakni memakai masker sekaligus face shield saat menjajakkan pentol tahu dan aci keliling di kawasan Sragen Kota.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Siapa yang menyangka Mbah Cebret yang sudah memiliki ratusan pelanggan setia itu merupakan mertua dari salah satu anggota DPRD Sragen? Menantu dari Mbah Cebret tersebut tak lain adalah Sugiyarto, anggota DPRD Sragen dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Kepada Solopos.com, Sugiyarto membenarkan bila Mbah Cebret yang sehari-hari berjualan pentol keliling kawasan Sragen Kota dengan gerobak sepedanya merupakan mertuanya.

Pemkab Klaten Beri Bantuan Rp1,8 Juta buat Difabel & Rp600.000 buat Manula

"Mertua saya itu jualan pentol sejak istri saya masih SD. Dulu waktu kecil, istri saya juga membantu proses pembuatan pentol bersama mbah wedok. Jadi memang sudah lebih dari 20 tahun mertua saya itu jualan pentol," ujar Sugiyarto kepada Solopos.com, Rabu (11/11/2020).

Disuruh Berhenti

Mbah Cebret yang merupakan warga Dukuh Kendal, Desa Bandung, Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen itu sempat disuruh berhenti menjadi pedagang pentol keliling. Sang menantu sudah membujuk agar Mbah Cebret tak lagi berdagang pentol.

"Sebagai seorang anak, kami sebenarnya sudah membujuk simbah untuk berhenti berjualan pentol keliling. Kami tidak ingin ada anggapan miring dari orang lain. Anaknya jadi pegawai, menantunya seorang legislator, masa tega membiarkan orang tuanya berjualan pentol. Nanti dikira anak-anaknya tidak merawat orang tuanya," kata Sugiyarto.

Setelah mendapat bujukan dari anak-anaknya, Mbah Cebret akhirnya sempat berhenti berhenti berdagang keliling. Dua bulan setelah Lebaran lalu, Mbah Cebret memang sempat berhenti berdagang keliling.

Pengungsian Merapi di Klaten Ini Masih Tunggu Bantuan Sekat Tempat Tidur

Selama berhenti berdagang keliling, kebutuhan sehari-hari dicukupi oleh anak-anaknya. Namun, ia tetap berdagang pentol di rumah. Karena tidak lagi keliling, pentol Mbah Cebret tentu dirindukan pelanggannya.

Para pelanggan Mbah Cebret rela datang ke rumahnya untuk sekadar membeli pentol. Mereka kebanyakan karyawan swalayan dan pertokoan di sekitar Kota Sragen.

"Simbah akhirnya merasa kasihan sama pelanggannya yang datang terus ke rumah. Di samping itu, dia merasa badannya tidak enak kalau berdiam diri di rumah. Dia akhirnya memilih jualan pentol lagi keliling Kota Sragen sampai sekarang," jelas Sugiyarto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya