SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pendidikan SMA (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, WONOGIRI — Mayoritas sekolah menengah atas (SMA) di Wonogiri kekurangan siswa setiap tahun pelajaran (TP) dan  diprediksi masih terjadi pada TP 2020/2021.

Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Wonogiri, Sentot, kepada , Senin (15/6/2020), menyampaikan dari total 21 SMA di Wonogiri yang terdiri atas 13 SMA negeri dan delapan SMA swasta, hanya tiga sekolah biasanya mendapatkan siswa sesuai kuota.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sekolah itu meliputi SMAN 1 Wonogiri (daya tampung siswa baru TP 2019/2020 sebanyak 432 siswa), SMAN 2 Wonogiri (daya tampung siswa baru TP 2019/2020 sebanyak 432 siswa), dan SMAN 1 Baturetno (daya tampung siswa baru TP 2019/2020 396 siswa).

Sebagian Guru di Solo Gaptek, Tak Bisa Pakai Zoom

Ekspedisi Mudik 2024

Selebihnya selalu kekurangan, termasuk di sekolah yang dipimpin Sentot yakni SMAN 3 Wonogiri. Biasanya sekolah kekurangan 20-25 siswa/sekolah. Bahkan, ada sekolah yang kekurangan siswa lebih banyak dari itu.

“Kondisi ini selalu terjadi karena lulusan SMP sederajat di Wonogiri lebih banyak yang memilih bersekolah ke SMK. Motivasi mereka supaya memiliki keahlian di program tertentu sehingga bisa bekerja setelah lulus sekolah,” kata Sentot saat dihubungi.

Menurut dia hal tersebut sudah menjadi karakter kebanyakan lulusan SMP sederajat. Mereka ingin segera bekerja di daerah sendiri atau merantau mengikuti orang tua atau saudara/kerabat.

Pasar Kerja

Pada sisi lain SMK menawarkan program keahlian yang dibutuhkan pasar kerja saat ini.

Sentot memperkirakan tingkat perolehan siswa di sekolah yang biasanya kekurangan siswa bakal lebih rendah dari tahun-tahun sebelumnya.

Hal itu lantaran lulusan SMP sederajat di Wonogiri tak banyak jika dibandingkan dengan data tampung siswa baru SMA dan SMK. Selain itu, aturan teknis tak mengatur PPDB SMK swasta. Alhasil pihak sekolah bisa menerima siswa baru sebanyak-banyaknya.

“Aturan yang baru ini meminimalisasi tatap muka. Tapi, di Wonogiri kan masih ada wilayah yang blank spot. Bukan tidak mungkin calon siswa baru ada yang belum punya perangkat [gawai/laptop]. Jika ada calon siswa baru yang mengalami kesulitan mendaftar daring karena kondisi itu, SMA yang dipilih bisa membantu secara tatap muka. Tapi harus menjalankan protokol pencegahan penularan Covid-19,” imbuh Sentot.

Bupati Sragen Waspadai Penularan Covid-19 Lewat Transmisi Lokal

Informasi yang dihimpun , lulusan SMP negeri dan swasta di Wonogiri tercatat 11.422 orang. Mereka lulus dari 120 SMP yang terdiri atas 78 SMP negeri dan 42 SMP swasta.

Sementara, lulusan MTs negeri dan swasta tercatat 1.360 orang. Mereka lulus dari 23 madrasah yang terdiri atas lima madrasah negeri dan 18 madrasah swasta. Total lulusan SMP sederajat di Wonogiri 12.782 orang.

Daya Tampung

Sedangkan daya tampung siswa baru di 13 SMA negeri di Wonogiri diusulkan sebanyak 3.384 siswa. Sementara itu, daya tampung siswa baru di delapan SMK negeri tercatat 2.502 siswa.

Daya tampung siswa baru di delapan SMA swasta dan 37 SMK swasta jauh lebih besar. Terlebih, tidak ada ketentuan yang membatasi daya tampung sekolah swasta. Daya tampung siswa baru sekolah swasta tidak diketahui karena mereka bukan kewenangan instansi pendidikan pemerintah.

Tunggu Aba-Aba Gubernur, Klaten Siapkan 3 Skenario Siswa Kembali Sekolah

Belum lagi lulusan SMP sederajat masih ada kemungkinan masuk ke madrasah aliyah (MA), sekolah di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag).

Terpisah, Ketua MKKS SMK Wonogiri, Gunarsi, siswa yang bakal masuk SMK merupakan siswa yang sudah memiliki target pribadi sejak awal. Mereka tidak bisa dibujuk untuk memilih bersekolah SMA, karena keinginan mereka masuk SMK sangat kuat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya