PENEMUAN MAYAT SRAGEN: Kapolres Belum Pastikan Penyebab Kematian

SRAGEN — Kapolres Sragen, AKBP Susetio Cahyadi, belum dapat memastikan penyebab kematian lelaki tanpa identitas yang ditemukan di aliran Sungai Bengawan Solo, Selasa (19/2/2013) sekitar pukul 11.40 WIB. Hanya saja Kapolres tidak menampik kemungkinan luka terbuka pada dada sebelah kiri akibat tusukan benda tajam.

Kapolres Sragen mengatakan mayat lelaki tanpa identitas yang ditemukan di Dukuh Bolo, RT 009, Banaran, Sambungmacan telah dibawa ke Laboratorium Forensik UNS, Selasa. Namun pihaknya belum dapat menyampaikan hasil autopsi terhadap korban. Termasuk memastikan apakah korban meninggal karena dibunuh atau tidak. Namun Kapolres membenarkan apabila terdapat luka terbuka serupa bekas tusukan benda tajam di dada sebelah kiri. Luka menganga sedalam enam sentimeter dan lebar dua sentimeter.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kami belum dapat menyampaikan hasil autopsi. Tetapi kami akan tetap melihat dan menyimpulkan hasil penyelidikan di lapangan. Benar ada luka terbuka di dada sebelah kiri. Kami akan mendalami penyebab luka,” kata Kapolres Sragen saat ditemui Solopos.com di Mapolres Sragen, Rabu (20/2).

Meski Kapolres membenarkan ada bekas luka tusukan di dada, dia belum dapat menyimpulkan apakah korban meninggal karena dibunuh atau penyebab lain. Kapolres menjelaskan lokasi mayat ditemukan tersangkut di rumpun bambu. Selain itu kondisi sungai kotor sehingga dimungkinkan terdapat benda tajam, seperti bambu, kayu dan lain-lain di sungai. Kapolres menuturkan akan bekerja sama dengan 34 Polres di wilayah Polda Jawa Tengah untuk menyebarkan identitas korban.

Korban berusia sekitar 35 tahun, tinggi badan 170 sentimeter, ada bekas tato di lengan tangan kanan dan kiri sampai ke dada. Namun bekas tato memudar karena kulit korban mulai mengelupas. Korban berambut gondrong dan memakai celana pendek warna oranye. Korban diperkirakan meninggal sekitar dua hingga tiga hari yang lalu.