SOLOPOS.COM - SISIR LOKASI--Sejumlah warga menyisir sekitar lokasi penemuan mayat di Desa Bakipandeyan, Kecamatan Baki, Sukoharjo, Selasa (17/5). Penyisiran itu dilakukan untuk mencari petunjuk identitas mayat tersebut. (JIBI/SOLOPOS/Hanifah Kusumastuti)

Sukoharjo (Solopos.com) – Sesosok mayat lelaki ditemukan di saluran irigasi di areal persawahan di Desa Bakipandeyan, Kecamatan Baki, Sukoharjo, Selasa (17/5), pukul 05.00 WIB. Warga setempat menduga mayat tersebut korban pembunuhan.

SISIR LOKASI--Sejumlah warga menyisir sekitar lokasi penemuan mayat di Desa Bakipandeyan, Kecamatan Baki, Sukoharjo, Selasa (17/5). Penyisiran itu dilakukan untuk mencari petunjuk identitas mayat tersebut. (JIBI/SOLOPOS/Hanifah Kusumastuti)

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Mayat tersebut kali pertama ditemukan Mulyoto, 54, warga Dukuh Demangan RT 3/RW IV, Desa Bakipandeyan, Baki. Saat itu, Mulyoto tengah berada di sawah untuk berjaga mengusir burung pemakan padi. Sawah milik Mulyoto itu tepat berada di depan lokasi di mana mayat itu ditemukan. “Saya kaget dan langsung lapor ke Polsek Baki,” jelas Mulyoto saat dijumpai wartawan di lokasi kejadian perkara.
Ekspedisi Mudik 2024

Identitas korban belum diketahui. Mayat lelaki tersebut diperkirakan berusia 40 tahun. Jasad korban memiliki ciri-ciri rambut cepak, kulit sawo matang, dan tubuh setinggi 165 centimeter. Ketika ditemukan, mayat tersebut berada dalam posisi tengkurap di saluran irigasi dekat sebuah gubuk semi permanen.

Korban mengenakan kaos bermotif garis-garis dan hanya mengenakan celana dalam. Sementara sebuah celana jins yang diperkirakan milik korban, tergantung di gubuk yang letaknya sekitar setengah meter dari lokasi mayat itu ditemukan. “Awalnya, saya memang hanya lihat celana jins. Pikir saya, kok ada celana di gubuk. Ternyata, setelah saya cermati di saluran irigasi ada mayat,” ungkapnya.

Pacaran
Mulyoto menduga mayat tersebut merupakan korban pembunuhan. Pasalnnya, ada bercak darah di tembok gubuk. Selain itu, ada pisau dapur yang ditemukan di sekitar lokasi kejadian. Mulyoto sendiri mengaku beberapa kali melihat pria tersebut. Dia kerap datang ke areal persawahan itu bersama seorang perempuan. Namun, perempuan yang dia bawa sering berganti-ganti. “Terakhir melihat dia, kurang lebih sepekan lalu. Memang daerah sini sering dipakai buat pacaran. Soalnya lokasinya sepi,” lanjut Mulyoto.

Hal senada diutarakan, Jati, 42, warga setempat. Dia mengatakan, areal persawahan yang terletak di Desa Bakipandeyan tersebut sering dipakai pasangan muda-mudi bahkan lelaki hidung belang yang sudah berumur untuk berpacaran. Beberapa orang juga sering mabuk-mabukan di lokasi itu.

Kapolsek Baki, AKP Misran mewakili Kapolres Sukoharjo, AKBP Prihartono EL mengatakan, meski ditemukan sejumlah luka pada tubuh korban, namun polisi belum bisa memastikan penyebab kematiannya. Dia mengatakan, luka itu antara lain berada di bagian pelipis kiri sepanjang 5 cm dan dua luka robekan masing-masing sepanjang 5 cm. Bagian bibir dan kedua mata korban juga ditemukan luka.

“Memang ada bercak darah di bagian tembok gubuk. Tapi, untuk pisaunya tidak ada bekas darah. Celana jins dan pisau dapur itu kami jadikan barang bukti,” jelas Misran.

Sementara, sekitar satu jam setelah ditemukan dan proses evakuasi, jenazah korban langsung dibawa ke RS Moewardi Solo untuk diautopsi. Misran melanjutkan, sejauh ini kepolisian masih berusaha mencari identitas korban. Pasalnya, warga yang didatangkan ke lokasi pada saat evakuasi, tidak mengenalinya. “Diperkirakan, korban sudah meninggal dunia sebelum pukul 00.00 WIB, atau enam jam sebelum ditemukan,” tandas Misran.

hkt

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya