SOLOPOS.COM - ilustrasi

ilustrasi

SRAGEN—Kapolres Sragen, AKBP Susetio Cahyadi, mengatakan hasil autopsi pada tubuh mayat perempuan tanpa identitas yang ditemukan di embung di Techno Park Ganesha Sukowati Kabupaten Sragen, Rabu (14/11) sekitar pukul 11.30 WIB tidak ditemukan tanda penganiayaan maupun kekerasan seksual.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pernyataan itu disampaikan Kapolres saat ditemui Solopos.com di ruang kerja, Jumat (16/11/2012). Luka di pelipis maupun dagu yang diduga karena penganiayaan tidak terbukti. Hasil autopsi di RSUD Dr Moewardi menyebutkan luka itu bagian dari proses pembusukan. Kemungkinan besar perempuan tanpa identitas itu meninggal selama lebih dari satu hari sehingga sudah memasuki proses pembusukan. Dokter forensik RSUD Dr Moewardi juga memerika alat kelamin korban dan menyatakan tidak menemukan tanda kekerasan seksual. Korban juga dinyatakan tidak sedang hamil.

“Luka di wajah bukan karena penganiayaan. Itu proses pembusukan karena terpapar sinar matahari. Dokter juga memeriksa paru-paru, tenggorokan dan perut korban. Semua dinyatakan bersih dan tidak mengandung alkohol. Saat ini, kami menunggu hasil pemeriksaan sampel darah korban yang dikirim ke laboratorium. Itu untuk mengetahui apakah ada zat kimia yang masuk atau tidak,” urai dia.

Kasat Rerskrim Polres Sragen, AKP Yohanes Trisnanto, yang mendampingi Kapolres menambahkan Polres berkonsentrasi mengungkap identitas korban untuk mengungkap kasus. Polres dibantu tim Tagana telah menelusuri dasar embung untuk mencari dompet, sandal, sepatu, handphone maupun identitas lain milik korban. Dia juga mengklarifikasi korban tidak mengenakan kaos kaki maupun kaos tangan. Kulit berwarna putih merupakan bagian dari proses pembusukan. Tak hanya itu, dia juga menyatakan botol minuman keras yang ditemukan di sekitar lokasi penemuan mayat pun belum dapat dipastikan apakah milik korban atau bukan. Jenazah korban masih dititipkan di RSUD Dr Moewardi hingga Sabtu (17/11).

“Dua keluarga dari Gemolong dan Bedoro Sambungmacan ke RSUD untuk memastikan apakah korban adalah anggota keluarga. Hasilnya nihil. Apabila hingga batas waktu tidak ada keluarga yang mengakui maka dimakamkan pihak RSUD,” kata Kasat Reskrim.

Kapolres menambahkan telah berupaya mengumumkan melalui empat radio lokal di Sragen. Polres juga menyebar foto korban ke seluruh polsek di Sragen. Rencana foto juga disebar ke Polres se-Jawa Tengah dan Polres Ngawi. “Apabila data awal bisa diungkap maka menjadi dasar penyelidikan berikut. Tapi sejauh ini belum ada titik terang. Pada masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga bisa langsung melapor ke polsek setempat,” tutur Kapolres.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya