SOLOPOS.COM - ILUSTRASI (Burhan Aris Nugraha/JIBI/SOLOPOS)

ILUSTRASI (Burhan Aris Nugraha/JIBI/SOLOPOS)

SOLO — Penyidik Polresta Solo yang menangani kasus pembunuhan pekerja Kafe D’uno, Mardhani Omega, 20, menggelar rekonstruksi atau reka ulang tambahan di tempat kejadian perkara (TKP) Kafe D’uno, Selasa (11/12/2012). Tersangka pembunuhan, Muryadi Agus Saputra alias Agus Brimob, 26, memeragakan 100 adegan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kanit I Reskrim Polresta Solo, AKP Sutoyo, mewakili Kasatreskrim, Kompol Edy Suranta Sitepu saat dimintai konfirmasi Solopos.com, Rabu (12/12/2012), menyampaikan berkas perkara pembunuhan yang telah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Solo dinyatakan P19 atau belum lengkap dan telah dikembalikan ke penyidik pekan lalu.
Jaksa yang meneliti berkas memberikan beberapa petunjuk. Salah satu petunjuk itu mengenai pendalaman alat bukti. Reka ulang digelar sebagai tindak lanjut petunjuk yang telah diberikan kepada penyidik. Pada kesempatan itu penyidik menghadirkan sang pembunuh Mega, panggilan akrab Mardhani Omega, Agus.

Selain itu, turut ada pula dalam reka ulang itu adalah rekan Agus yang bernama Y, 16 yang berperan sebagai saksi. Y disebut Agus sebagai orang yang turut terlibat dalam pembunuhan itu. Menurut Agus, ketika ia membunuh Mega di sebuah ruang karaoke di Kafe D’uno, Y berada di tempat itu. Selain itu, Y dikatakan Agus turut mencelakai korban.
Namun, dalam pemeriksaan Y tak pernah mengakui perbuatannya dan menganggap keterangan Agus hanya memojokkannya. Penyidik pun berusaha membuktikan kesaksian Agus. Tetapi, penyidik tak dapat menetapkan Y sebagai tersangka lantaran tak mempunyai cukup bukti.

“Reka ulang hanya untuk menambahi reka ulang yang dahulu. Setelah berkas perkara sudah lengkap kami akan melimpahkan lagi ke Kejari. Saat ini kami masih menyempurnakan berkas,” ungkap Sutoyo yang juga mewakili Kapolresta Solo, Kombes Pol Asjima’in.

Ketika disinggung berapa jumlah adegan dan adegan apa saja yang diperagakan Agus, Sutoyo tidak menjelaskan secara rinci. Informasi yang diperoleh dari sumber Solopos.com, Agus memeragakan sekitar 100 adegan.

Seperti diinformasikan, pembunuhan itu terjadi September lalu. Mayat Mega ditemukan telah membusuk di loteng Kafe D’uno tempatnya bekerja awal Oktober. Setelah menyelidiki kasus itu polisi menyatakan Mega meninggal dunia karena dibunuh. Hingga akhirnya diketahui korban dibunuh oleh rekan kerjanya sendiri, Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya