Promosi Iwan Fals, Cuaca Panas dan Konsistensi Menanam Sejuta Pohon
Namanya, Maulidi Hilal. Semenjak mengabdikan diri kepada bangsa dan negara, suami Pri Hartati ini sudah terbiasa pindah satu tempat ke tempat yang lain. Sejak era 1990-an, ayah dari tiga anak ini telah mengembara di Lampung, Jakarta, Rangkasbitung dan Madiun. Terakhir kali, dirinya akhirnya bertugas di Solo. Sebuah kota yang dianggapnya memiliki karakteristik cukup kompleks.
“Kata orang, masyarakat Solo itu santun, ramah dan luwes. Sembari bertugas di sini, saya ingin membuktikan apakah hal itu benar atau tidak,” katanya saat ditemui wartawan di Rutan Kelas I Solo seusai pelantikan berlangsung. Baginya, Kota Bengawan dianggap memiliki daya tarik tersendiri. Kuliner di Kota Solo sudah cukup dikenal banyak orang. Berbagai potensi tersebut akan digunakan untuk mengabdikan diri secara tulus dan ikhlas. “Saya akan berusaha memimpin di Rutan ini dengan baik. Prinsip saya sederhana, saya hanya akan memegang motto saya Sesama Mengembang Citra Bersama. Prinsip ini harus dimiliki juga petugas lainnya,” katanya.
Ke depan, Hilal akan menciptakan suasana yang menyenangkan bagi petugas ataupun penghuni Rutan. Dengan sikap seperti itu, diharapkan penegakan hukum di Rutan dapat berjalan dengan baik. Dengan artian, dapat berjalan secara humanis dan tegas.
“Saya janji akan bersikap terbuka kepada siapa pun. Tentunya, harus menghormati pula koridor-koridor peraturan yang berlaku. Kalau memang ada petugas terlibat kasus pidana, saya juga tidak akan melindungi. Saya juga berharap dapat bermitra dengan media di Solo,” katanya.
Ponco Suseno