SOLOPOS.COM - ilustrasi

Maulid Nabi 2016 diperingati Pemkab Kudus.

Semarangpos.com, KUDUS – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus, Jawa Tengah (Jateng), mencanangkan gerakan mengaji malam hari agar budaya umat Islam membaca Alquran setelah shalat Maghrib semakin berkembang. Pencanangan itu dilakukan bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Alun-alun Kudus, Senin (12/12/2016), yang dihadiri ribuan pelajar dan warga masyarakat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Dengan gerakan mengaji, kami mengimbau umat Islam, khususnya generasi muda untuk mengaji pada malam hari, setidaknya setelah shalat Magrib atau mulai pukul 18.00-19.00 WIB,” kata Bupati Kudus Musthofa seperti dilansir laman berita Antara, Senin.

Mustofa berharap para orang tua bersedia mengingatkan anak-anak mengaji pukul 18.00 WIB. Selain itu, orang tua juga perlu meluangkan waktunya untuk mendampingi putra dan putrinya saat mengaji.

Nantinya, lanjut dia, gerakan wajib mengaji akan diperkuat dengan peraturan daerah (perda). Namun, sebelum menuangkan kebijakan terkait gerakan mengaji dalam Perda, Pemkab Kudus akan menerbitkan surat edaran ke sekolah-sekola, khususnya sekolah Islam.

Menurut dia, belajar mengaji tidak hanya untuk mereka yang sedang menempuh pendidikan di sekolah, sebab yang tidak bersekolah juga perlu belajar mengaji. “Harapannya, masyarakat di Kabupaten Kudus, khususnya yang beragama Islam menjadi orang saleh, serta mengetahui makna mengaji,” ujarnya.

Bertepatan dengan Maulid Nabi Muhammad SAW, Bupati mengingatkan umat Islam untuk selalu meneladani dan mengikuti jejak Rasulullah. Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kudus, Joko Susilo, mengungkapkan pencanangan gerakan mengaji akan ditindaklanjuti, khususnya di sekolah-sekolah Islam.

Di sekolah umum yang banyak umat Islamnya, kata dia, akan disampaikan bahwa ada pencanangan gerakan wajib mengaji oleh Bupati Kudus Mustofa. “Dengan gerakan tersebut, mudah-mudahan muslim di Kudus semakin rajin mengaji dan mengerti makna setiap ayat yang dilafalkan,” ujarnya.

Joko menambahkan dengan mengaji banyak manfaat dan tuntunan hidup dari Alquran yang bisa menjadi petunjuk akan jalan kebaikan dan kebenaran bagi umat Islam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya