SOLOPOS.COM - KRI Teuku Umar-385 melakukan peran muka belakang usai mengikuti upacara Operasi Siaga Tempur Laut Natuna 2020 di Pelabuhan Pangkalan TNI AL Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Jumat (3/1/2020). (Antara/M Risyal Hidayat)

Solopos.com, SOLO - Perairan Natuna menjadi perbincangan dalam beberapa waktu terakhir. Pasalnya, para nelayan asal China mengambil ikan di wilayah tersebut.

Dikutip dari detik.com, para nelayan China itu menggunakan pukat harimau untuk menangkap ikan di Natuna. Padahal, pukat harimau di Indonesia dilarang oleh pemerintah melalui peraturan menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 2 Tahun 2015.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Anies Baswedan Disebut Gubernur Rasa Presiden, PKB: Biasa Saja

Ekspedisi Mudik 2024

Pemerintah pun diminta untuk menindak tegas kapal-kapal China yang mengambil ikan secara ilegal. TNI pun akan menambah kekuatan untuk mengusir kapal-kapal China yang masih bertahan di perairan Natuna.

"Fokus kami sekarang ialah menambah kekuatan TNI di sana. Besok akan ada penambahan empat unsur KRI lagi untuk mengusir kapal-kapal tersebut," kata Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Laksamana Madya TNI Yudo Margono, Minggu (5/1/2020).

Saat ini, ada dua unsur KRI yang sudah menghalau kapal-kapal China itu. Operasi ini sendiri tidak memiliki batas waktu hingga kapal China benar-benar angkat kaki dari teritori Indonesia. "Kami juga gencar berkomunikasi secara aktif dengan kapal penjaga pantai China agar dengan sendirinya segera meninggalkan perairan tersebut," katanya menegaskan.

Harry Kane Absen Hingga Maret 2020, Bisa Apa Tottenham?

Kali terakhir China ketahuan menangkap ikan di laut Natuna menggunakan pukat harimau adalah pada 2016 silam. Saat itu, TNI menangkap dua kapal negara asing tersebut. Sejak penangkapkan itu, lanjutnya, tak ada lagi nelayan China yang berani menangkap ikan di Natuna. Namun, sekarang mereka datang kembali menjarah potensi laut Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya