Tank Israel (JIBI/Kabar24.com/reuters)
JAKARTA – Israel menempatkan kendaraan lapis baja dan pasukan darat di sepanjang perbatasan dengan Jalur Gaza pada Minggu (18/11/2012), di tengah laporan tentang kebuntuan pembicaraan gencatan senjata yang diperantarai Mesir.
Promosi BRI Group Berangkatkan 12.173 Orang Mudik Asyik Bersama BUMN 2024
Kendati militer belum mengkonfirmasi akan memasuki daerah kantung Palestina tersebut namun tanda rencana serbuan terhadap Jalur Gaza membayang.
“Mengenai pertimbangan operasional, kami mesti siap menggelar apa pun yang diperlukan untuk mewujudkan kedamaian dan ketenangan. Sejauh ini kami mencoba melakukannya, untuk mencapainya, melalui operasi serangan udara,” kata Wakil Perdana Menteri Israel, Moshe Yaalon, kepada wartawan.
“Namun kami mesti siap menggelar lebih banyak tentara dalam jenis operasi yang berbeda guna mencapai sasaran (kedamaian) ini,” kata Yaalon sebagaimana dikutip Xinhua.
Yaalon juga mengonfirmasi bahwa Israel akan memperluas serangannya di Jalur Gaza.
“Kami akan memperluas lingkup sasaran, seperti kantor pemerintah HAMAS, kompleks Kementerian Dalam Negeri, dan lain-lain, tapi takkan memperluas penggunaan senjata yang berbeda,” katanya.
Sementara itu stasiun televisi Israel, Channel 2, melaporkan bahwa pembicaraan untuk mengupayakan gencatan senjata antara Israel dan HAMAS di Jalur Gaza telah gagal.
Yaalon tidak mengonfirmasi bahwa upaya untuk mencapai gencatan senjata telah gagal namun dia mengatakan,”Kami tak melihat ada mitra bagi penyelesaian politik.”
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Israel siap membicarakan gencatan senjata saat HAMAS berhenti menembakkan roket ke wilayahnya, demikian menurut laporan Ynet News.
Selama pertemuan mingguan kabinet pada Minggu, Netanyahu mengatakan bahwa militer siap melancarkan serbuan darat ke daerah kantung pantai itu.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
