Solopos.com, BANTUL — Belasan pelajar ditangkap aparat kepolisian selepas tarawih dan sahur di sejumlah titik di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Rencananya belasan pelajar itu hendak melakukan perang sarung.
Kepala Seksi Humas Polres Bantul, Iptu I Nengah Jeffry, mengatakan saat melakukan patroli rutin pada Ramadan ini, petugas menangkap 16 pelajar di tiga lokasi yang berbeda lantaran hendak melakukan perang sarung.
Promosi Nusantara Open 2023: Diinisiasi Prabowo, STY Hadir dan Hadiah yang Fantastis
“Di Jalan Bantul empat orang, Imogiri delapan orang dan di Sewon empat orang,” kata Jeffry ,Sabtu (25/3/2023).
Dia menuturkan kejadian di Imogiri terjadi pada Sabtu dini hari atau sekitar pukul 03.00 WIB di lapangan Wukirsari. Petugas mendapati sejumlah remaja dengan bebroncengan sepeda motor mengayunkan sarung ke kelompok lain.
“Sarung ini diisi batu dan diikat ujungnya yang digunakan untuk tawuran,” jelas dia.
Sedangkan di Jalan Bantul, petugas menerima laporan warga yang menyebut ada sekelompo remaja yang membawa sarung. Empat anak diamankan di lokasi tersebut kemudian dibawa ke kantor polisi.
“Kejadian Jumat malam yang di Jalan Bantul, mereka membuang barang bukti sarung dengan alasan takut,” katanya.
Selanjutnya, orang tua yang dari belasan anak itu dipanggil ke kantor polisi. Selanjutnya mereka dibina secara persuasif dan diminta untuk menandatangani surat perjanjian agar tidak mengulangi perbuatan tersebut.
Setelah dilakukan pembinaan, para remaja tersebut kemudian diserahkan kembali kepada orang tuanya masing-masing.
Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Belasan Pelajar Bantul Terlibat Tawuran ‘Perang Sarung’ di Malam Ramadan
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
