Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah
Appink Risa RJ, 33, menuturkan saat itu dirinya mengendarai motor dari arah barat atau dari arah Solo, tiba-tiba dari arah yang berlawanan motor yang dikendarai Novi yang saat itu berboncengan dengan adiknya, menabraknya dari depan. “Saat itu kecepatan motor saya antara 50 km/jam – 60 km/jam. Tiba-tiba saya ditabrak dari depan. Lalu saya jatuh. Saya tidak apa-apa, hanya memar dan lecet di kaki. Tapi motor saya bagian depannya hancur,” terang warga Bedono RT 003, Jetak, Sidoharjo, saat ditemui Solopos.com usai kejadian.
Seorang saksi mata, Sri Walyono, 57, ketika ditemui sesaat setelah kejadian, mengungkapkan saat itu arus lalu lintas di Jembatan Mungkung sedang ramai lancar. “Kebetulan sedang jam pulang sekolah, lalu lintas ramai. Sepeda motor yang ditumpangi kakak-adik tadi saat hendak menyalip sepertinya menyenggol stang motor sebelahnya. Motornya kemudian oleng dan menabrak motor Satria. Kecepatannya tidak terlalu kencang antara 40 km/jam – 50 km/jam,” jelasnya.
Seusai kejadian, ambulans dari RSUD Sragen yang kebetulan melintas langsung membawa korban Novi Kustanto, siswa Kelas XI SMK Dian Kirana 1 Sragen dan Ida Kustanti, siswi Kelas X SMK Muhammadiyah 4 Sragen. Kedua korban yang ditemui di UGD RSUD Sragen masih tampak terguncang dengan kejadian tersebut. Ida yang saat kejadian membonceng kakaknya saat pulang sekolah mengaku tidak mengingat pasti kejadian kecelakaan yang menimpanya.
Dokter Jaga di UGD RSUD Sragen, dr Hernita, menuturkan hasil rontgen korban Novi menderita patah tulang paha atas di kaki sebelah kanan. Sedangkan Ida menderita luka memar dan lecet. Hingga berita ini diturunkan, Unit Laka Polres Sragen masih menyelidiki kecelakaan ini.