SOLOPOS.COM - Ilustrasi gorengan (Freepik)

Solopos.com, JAKARTA–Gorengan bisa jadi merupakan salah satu makanan yang ingin disantap kala buka puasa. Lalu, adakah porsi yang tepat atau waktu yang tepat untuk mengonsumsi makanan ini agar kita dapat manfaat puasa maksimal?

Simak ulasannya di tips kesehatan kali ini. Gorengan merupakan salah satu makanan yang banyak penggemarnya, bahkan kerap dijadikan menu saat berbuka puasa atau sahur.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Apa saran dokter bagi penggemar gorengan yang susah berpisah dengan makanan ini saat menjalankan ibadah puasa?

Pakar gizi klinik dari Universitas Hassanudin sekaligus Ketua Yayasan Gerakan Masyarakat Sadar Gizi, Tirta Prawita Sari, mengatakan tak ada hal baik dalam gorengan dan tidak ada waktu terbaik untuk mengonsumsinya, sehingga ia menyarankan untuk menghindari jenis makanan itu untuk berbuka puasa.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Makanan Ini Perkuat Imunitas Usia 40 Tahun ke Atas

“Sebaiknya mengurangi makanan gorengan seminimal mungkin. Tidak ada hal baik dalam gorengan dan tidak ada waktu terbaik untuk mengonsumsi gorengan,” kata dia sebagaimana mengutip Antaranews.com, Sabtu (24/4/2021).

Namun apabila Anda sangat ingin makan gorengan, Tirta yang berpraktik di RS Pondok Indah – Pondok Indah itu menyarankan Anda membatasi sesedikit mungkin gorengan saat berbuka puasa.

Selain itu, pilih metode masak yang baik agar memperoleh manfaat kesehatan dari puasa. Misalnya dengan menggorengnya dengan menggunakan airfryer, mengukus, memanggang, atau membuat sup.

Ketimbang makan gorengan untuk buka puasa, Tirta merekomendasikan kurma atau buah-buahan untuk berbuka puasa. Konsumsi buah potong dan tiga butir kurma adalah cara terbaik dilakukan saat berbuka.

Baca Juga: Vitamin C Mudah Rusak, Perhatikan Cara Pengolahan yang Benar

Buah-buah ini tidak perlu dibuat dalam bentuk jus, sementara kurma dapat juga dicampur di dalam oatmeal dan susu almond, menjadi overnight oats. Anda bisa juga menambahkan kacang-kacangan agar lengkap proteinnya.

Apabila Anda ada waktu, cobalah membuat kue dari oat dengan tambahan kurma untuk memberikan unsur manis, atau tambahan madu atau stevia cair.

“Namun terlepas dari semua itu, semakin sederhana cara pengolahannya, maka semakin baik, karena kita dapat terhindar dari penambahan kalori dari bahan-bahan lainnya,” kata Tirta.

Dia mengingatkan, Anda perlu memastikan kebutuhan zat gizi harian terpenuhi pada waktu sahur dan berbuka. Anda perlu mengetahui kebutuhan energi total dalam sehari dan komposisi zat gizi makro Anda.

Rata-rata setengah dari kebutuhan energi berasal dari karbohidrat, 30 persen dari lemak, dan 15 persen dari protein. Anda perlu memilih jenis lemak yang baik dan mengurangi goreng-gorengan demi membuat tubuh lebih bugar. Pastikan sumber karbohidrat berasal dari bahan karbohidrat kompleks dan sedapat mungkin hindari karbohidrat sederhana, seperti gula dan sirup

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya