SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SUKOHARJO</strong>&mdash;Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Sukoharjo menargetkan 100 pria mengikuti program keluarga berencana (KB) dengan metode operasi pria (MOP). Setiap pria yang bersedia melakukan vasektomi bakal mendapat bantuan intensif senilai Rp2 juta.<br /> <br />Kepala Seksi (Kasi) Pelayanan dan Pembinaan Kesertaan Berkeluarga Berencana Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Sukoharjo, Maryanto, mengatakan KB MOP masih kurang diminati kalangan pria. Pemkab Sukoharjo akhirnya mengucurkan bantuan stimulan agar kalangan pria tertarik mengikuti program KB MOP.<br /> <br />&ldquo;Saya optimistis target 100 pria ikut vasektomi terealisasi pada 2018. Sosialisasi vasektomi bakal digencarkan ke setiap desa/keluarahan di Sukoharjo,&rdquo; kata dia, saat ditemui <em>Solopos.com</em> di kantornya, Kamis (5/4/2018).</p><p>Hingga Maret, jumlah pria yang telah mengikuti vasektomi sebanyak 13 orang. Perinciaannya, jumlah pria yang mengikuti vasektomi pada Februari sebanyak enam orang dan Maret tujuh orang. Para Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) ikut mendampingi para peserta vasektomi di wilayahnya masing-masing.</p><p>Menurut Maryanto, tak semua pria bisa mengikuti vasektomi kendati telah memiliki anak. Salah satu syaratnya yakni telah memiliki dua anak.</p><p>&ldquo;Pria yang mengikuti vasektomi tak bisa lagi memiliki anak. Ini upaya pria untuk aktif memilih kontrasepsi selain partisipasi dari kalangan wanita,&rdquo; ujar dia.</p><p>Sementara jumlah total peserta aktif KB di Kabupaten Jamu sebanyak 109.137 orang. Mereka berasal dari berbagai jenis alat kontrasepsi seperti suntik, pil, serta MOP. Kemungkinan besar jumlah peserta aktif KB bakal bertambah secara signifikan pada masa mendatang seiring gaung program KB di masyarakat.<br />Hal ini disokong pembentukan kampung KB di 12 kecamatan di Sukoharjo. Saat ini, jumlah kampung KB mencapai 14 desa/kelurahan.</p><p>&ldquo;Pada 2018, jumlah kampung KB ditarget hingga tingkat kecamatan. Kalau sekarang baru di tingkat desa/kelurahan,&rdquo; papar dia.</p><p>Sementara itu, seorang peserta KB asal Desa Mulur, Kecamatan Bendosari, Anita, mengatakan pemerintah harus melakukan terobosan baru agar masyarakat tertarik mengikuti program KB untuk menekan laju pertumbuhan penduduk dan percepatan pengentasan kemiskinan. Para PLKB harus lebih gencar menggiatkan penyuluhan ihwal manfaat KB untuk keluarga. Bisa jadi, masyarakat yang berdomisili di wilayah pinggiran belum memahami keuntungan mengikuti KB.</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya