SOLOPOS.COM - Penggantian oli shock motor. (Istimewa)

Solopos.com, SEMARANG — Mengendalikan motor terpusat dikemudi atau stang. Salah satu hal penting yang tidak luput jadi perhatian dari pengendalian motor adalah sistem suspensi, termasuk oli shock motor yang wajib diperhatikan.

“Pengendara menggunakan keterampilannya mengelola stang demi menjaga kestabilan dan mengarahkan motor sesuai kebutuhan, serta berbelok bahkan bermanuver cepat sekalipun,” ujar Oke Desiyanto Instruktur Safety Riding Astra Motor Jawa Tengah.

Promosi Vonis Bebas Haris-Fatia di Tengah Kebebasan Sipil dan Budaya Politik yang Buruk

Di antara stang sebagai kendali dan roda sebagai perantara kendaraan dengan permukaan jalan terdapat sistem suspensi. Suspensi ini yang berfungsi untuk meredam yang gerakan naik turun yang dihasilkan roda depan melintas berbagai macam permukaan jalan.

Baca Juga: Riding Postur Berkendara Aman dan Nyaman dengan All New CB150R

Sistem suspensi terdiri atas shock yang harus memiliki kemampuan yaitu compression dan rebound. Compression adalah menyerap tekanan (gaya ke arah atas shock) yang diterima roda depan saat melintasi permukaan gundukan jalan. Rebound bertugas memperlambat tekanan balik (gaya ke arah ke bawah shock) yang dihasilkan pegas ulir setelah menerima tekanan (compression) tadi.

Compression menggunakan pegas ulir sebagai komponen utama yang bekerja menerima atau menyerap tekanan dan rebound menggunakan komponen utama berupa orifice (semacam lubang disuling) berfungsi mengatur kecepatan aliran oli yang menghasilkan perlambatan tekanan balik oleh pegas ulir untuk kembali ke ukuran semula. Karena yang melalui orifice adalah oli sehingga kerja rebound sangat ditentukan oleh kekentalan dan kuantitas oli di dalam shock motor.

Oli shock motor depan lebih cepat turun kualitasnya seiring frekuensi pekerjaannya. Semakin sering melewati jalan yang tidak rata/rusak maka oli akan bekerja keras. Fungsi oli shock motor mampu memberikan pelumasan antara poros shock dan tabung, memiliki sifat tahan panas karena bekerja diarea gesekan, mampu menerima tekanan sekaligus menghindari terjadi gelembung udara dalam oli serta mampu menghindarkan korosi.

Baca Juga: Suspensi Depan Tipe SFF Big Piston Bikin Pengereman Optimal

Kualitas oli shock yang menurun, membuat komponen lain akan lebih cepat aus, maka suku cadang yang harus diganti akan makin banyak. Pengetesan paling mudah oli shock harus diganti adalah dengan memeriksa kemampuan tendangan balik shock motor.

Saat motor berhenti ditopang kedua kaki kita, silahkan fokus berdiri dan kunci roda depan menggunakan rem depan kemudian gunakan stang untuk menekan shock depan berulang. Makin cepat tendangan baliknya maka oli shock segera diganti.

Penggantian oli shock motor. (Istimewa)
Penggantian oli shock motor. (Istimewa)

Tendangan balik yang cepat akan menyebabkan stang akan mudah mengayun atau mantul sehingga gelombang ayunan dan pantulan tidak diserap. Kondisi ini tidak aman dan mengurangi kenyamanan mengendarai motor. Perodik penggantian oli shock sesuai pabrikan adalah 20.000 km atau 2 tahun, kelipatan dan mana yang lebih dahulu tercapai. Angka tersebut adalah batas maksimum.

Baca Juga: Shock Tabung ADV 150 Bikin Aman Dan Nyaman Berkendara di Segala Medan

Pemakaian keseharian sangat berpengaruh terhadap oli shock, makin sering melewati jalan tidak rata, bergelombang, berlubang maka umur oli makin cepat turun.

“Stang sangat vital untuk pengendalian, selalu memperhatikan kondisi motor akan sangat membantu kita cari aman kemanapun kita pergi”, tutup Oke.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya