SOLOPOS.COM - Petugas Dispertan PP Karanganyar menyuntikan vaksin kepada hewan ternak sapi di Kampung Sapi Ngudi Makmur Jungke pada Rabu (29/6/2022). (Espos/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Penyakit lumpy skin disease (LSD) atau bentol-bentol pada kulit sempat marak menyerang sapi-sapi di Karanganyar. Namun, kini kondisinya berbeda, sapi-sapinya di Bumi Intanpari telah terbebas dari LSD dan layak jadi hewan kurban.

Kabid Peternakan Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (Dispertan PP) Karanganyar, Heri Sulistyo, mengatakan meski sudah tidak ditemukan kasus LSD di Karanganyar, namun pihaknya tetap melakukan pengecekan sebagai antisipasi. Pengecekan ini semakin digencarkan menjelang Hari Raya Iduladha.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dispertan PP juga menerjunkan petugas ke lokasi pemotongan hewan, baik di masjid, maupun lapangan saat Hari Raya Iduladha untuk memastikan hewan kurban dalam kondisi sehat.

Ekspedisi Mudik 2024

“Sampai hari ini sudah tidak ditemukan lagi kasus LSD di Karanganyar. Tapi kami tetap waspada, jangan sampai kasus itu muncul lagi,” kata dia ketika berbincang dengan Solopos.com, Kamis (8/6/2023).

Sebelumnya ada ratusan ekor sapi di Karanganyar yang terserang LSD, lokasinya tersebar di berbagai kecamatan. Sapi-sapi tersebut kemudian dikarantina dan diberikan vitamin hingga dinyatakan sembuh. Lalu lintas hewan ternak terus masih diawasi dan belakangan diperketat.

Dispertan PP mewajibkan setiap hewan ternak yang diperjualbelikan memiliki Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH). Selain mencegah penyebaran penyakit LSD, kebijakan ini juga untuk melindungi konsumen. Dengan adanya SKKH, kondisi hewan ternak tidak dapat terjamin kesehatannya.

“Populasi ternak sapi di Karanganyar saat ini ada sekitar 6.000 ekor. Kondisinya sehat,” kata dia.

Heri mengimbau kepada masyarakat agar selalu melakukan mengecek kepastian Surat Keterangan Kesehatan Hewan saat melakukan pembelian hewan ternak dari luar wilayah Karanganyar. Sedangkan, untuk pembelian hewan kurban dari dalam wilayah Karanganyar, masyarakat diminta untuk melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan mantri hewan di wilayah sekitar.

“Pastikan kondisi sapi yang dibeli sehat. Apalagi untuk hewan kurban, harus hewan yang sehat,” kata dia.

Kepala Dispertan PP, Siti Maesyaroch, sebelumnya mengatakan telah menyuntikkan vaksin LSD pada sapi di Karanganyar. Vaksin diberikan ke sapi sehat untuk mencegah terinfeksi. Sapi yang terserang LSD kurang layak dikonsumsi. “[Sapi terkena LSD] boleh diperjualbelikan. Tapi korengan. Kalau dipotong kurang bagus kualitas dagingnya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya