SOLOPOS.COM - JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris nugraha Adegan sendratari Matah Ati pada pementasan hari pertama di Pamedan magkunegaran, Solo, Sabtu (8/9) malam. Pertunjukan tari kolosal yang melibatkan 250 penari tersebut dipadati ribuan penonton.

JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris nugraha
Adegan sendratari Matah Ati pada pementasan hari pertama di Pamedan magkunegaran, Solo, Sabtu (8/9) malam. Pertunjukan tari kolosal yang melibatkan 250 penari tersebut dipadati ribuan penonton.

SOLO–Pertunjukkan Matah Ati yang digelar di Pamedan Pura Mangkunegaran sejak Sabtu (8/9) lalu berhasil menghipnotis para penonton yang hadir. Pergelaran yang spektakuler dengan kemiringan panggung 20 derajat dan didukung 250 penari itu berhasil menyedot berbagai kalangan mulai dari masyarakat biasa hingga artis ibu kota untuk datang. Tak heran,  selain dibanjiri penonton, Matah Ati di Solo juga banjir pujian

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sejumlah penonton asal Solo yang mengaku baru kali pertama menyaksikan pertujukan tersebut tak henti memuji. “Bagus banget Mbak, ini pentas terbagus yang saya lihat. Untuk ukuran Solo, ini spektakuler,” ucap Yuli, penonton asal Solo saat ditemui Solopos.com, Sabtu (8/9/2012) malam.
Yuli menilai  secara visual pergelaran Matah Ati sangat memukau. Menurutnya pergelaran tersebut bisa dikatakan sebagai pergelaran terakbar di Solo tahun ini. Pasalnya, semua unsur pementasan menyatu secara apik.
Seniman Solo sekaligus pengurus Dewan Kesenian Surakarta (DKS), Kastoyo Ramelan, yang malam itu datang bersama keluarga mengatakan hal senada. Menurutnya pertunjukkan Matah Ati berhasil membawa penonton akan keindahan seni. Penggarapan pentas tersebut ia nilai dilakukan dengan sangat matang. Terlihat dari tata panggung, pemenggalan cerita dan efek lampu yang sangat memukau. “Ini sangat mengagumkan. Professional sekali,” ucapnya saat berbincang dengan Solopos.com, Minggu (9/9/2012).
Ditambahkan Kastoyo, penggunaan kostum dan pengangkatan kisah RM Said dan Rubiyah diangkat secara dinamis dan ritmis. “Saya sangat kagum pada mbk Atillah, trah Mangkunegaran yang bisa berkarya dan bis amenunjukkan kekayaan istana,” pujinya kepada sang produser eksekutif Matah Ati, Atilah Soeryadjaya.

Pujian juga datang dari salah satu peserta Federation of Asian Culture Promotion (FACP) ke-30 yang saat itu turut menyaksikan Matah Ati. Sebanyak 200 delegasi dari sekitar 15 negara di dunia mengaku terpukau dengan penampilan para penari yang saat itu hadir.

“Penampilannya sangat indah. Saya bisa ikut merasakan emosi dari para pemain, meski enggak begitu tahu artinya. Saya berharap negara saya bisa melakukan pertunjukkan serupa,” ucap Chang Dan-Wei, delegasi asal Taiwan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya