SOLOPOS.COM - Risma dalam tayangan Mata Najwa bertema Blak-blakan dengan Risma di Metro TV (Youtube.com)

Solopos.com, JAKARTA – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang akrab disapa Risma mencurahkan isi hatinya mengenai semua masalahnya ketika memimpin Kota Surabaya. Belakangan ini sempat tersiar kabar bahwa wali kota yang dicintai oleh warganya itu menginginkan mundur dari jabatan yang telah ia emban selama 3 tahun.

Dalam program acara Mata Najwa di Metro TV, Rabu (12/2/2014), Najwa Shihab yang membawakan acara mengungkap betapa kuat tekanan politik yang diemban Risma sehingga ia berpikir untuk mengundurkan diri saja. Pada awal wawancara bertema Blak-blakan dengan Risma itu Risma mengakui bahwa sempat terpikir olehnya untuk mundur menghadapi tekanan yang ia terima.

Promosi Pemilu 1955 Dianggap Paling Demokratis, Tentara dan Polisi Punya Partai Politik

Sejak awal menjabat, Risma memang dimusuhi kalangan legislator. Ia juga berkali-kali dirongrong oleh politikus setempat dengan pelbagai tudingan tak sedap. Bahkan ia pernah diteror dengan fitnah anaknya tertangkap polisi di Jakarta karena narkoba. Namun bukan sebab firnah itu Risma menginginkan mundur dari jabatan orang nomor 1 di Kota pahlawan.

Menurut Risma, ada begitu banyak permasalahan yang menjadi alasan di balik keinginannya untuk mundur dari jabatan wali kota Surabaya. Satu satunya alasan dia untuk tetap bertahan dalam situasi yang sulit adalah warganya yang masih memerlukannya.

Ia mengatakan telah melakukan apapun untuk menyejahterakan warga Surabaya. Apa pun yang ia punya sudah diberikan, segala ilmu yang ia punya juga telah ia bagikan, hingga ia merasa ada tak ada lagi yang tersisa darinya.

“Yang menjadi beban saya adalah warga miskin. Saya benar-benar akan cari satu per satu anak-anak miskin, saya akan sekolahkan, saya akan beri beasiswa. Cuma itu pertimbangan saya,” ungkap Risma.

Najwa Shihab selaku pembawa acara pun merasa bertanggung jawab jika dirinya sebagai presenter yang sempat mewawancarai Risma tak sempat memintanya bertahan sebagai wali kota. Ia pun lalu mencoba membujuk Risma agar tetap bertahan di jabatannya dan tetap menjadi sosok pemimpin yang dicintai rakyatnya.

Ia meminta agar Risma mengucapkan janji kepada warga Surabaya bahwa dirinya tak akan pernah mundur. Nyatanya Risma enggan menyanggupinya.

“Enggak mau ,” jawabnya Risma singkat. Risma pun lalu mengiyakan bahwa penolakannya untuk berjanji itu karena tak berani bertanggung jawab jika kelak ia akhirnya harus menyampaikan surat pengunduran dirinya ke DPRD Surabaya.

Haruskah Bu Risma mundur?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya