SOLOPOS.COM - Wakil Presiden Jusuf Kalla. (JIBI/Solopos/Dok.)

Mata Najwa Metro TV membahas seni memimpin bersama Wapres Jusuf Kalla.

Solopos.com, JAKARTA – Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) membahas seni memimpin di Mata Najwa Metro TV, Rabu (25/11/2015). Secara blak-blakan JK mengakui kondisi Indonesia lebih enak pada zaman Presiden Soeharto.

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, ke Depan Lebih Fokus Hadapi Tantangan Domestik

Ditanya mengenai kenikmatan menjadi pejabat, JK mengakui menjadi pejabat saat ini lebih nikmat. Akan tetapi kondisinya tidak semudah jika dibandingkan dengna zaman Soeharto.

“Dulu siapa yang mau bantah pejabat? Sekarang pejabat baru bikin aturan langsung dibantah saja oleh masyarakat,” tutur JK di panggung Mata Najwa Metro TV.

Ia juga menerangkan bahwa menjadi pemimpin harus tegas dan bertanggung jawab. Akan tetapi ia dengan mantap mengatakan tidak setuju dan mengkritik cara kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama (Ahok).

“Pemerintah harus tegas berikan arah, jalan, dan tanggung jawab. Tapi saya katakan kepada Ahok, kalau suka marah bukan pemerintah namanya, tapi pemarah saja,” ungkap JK.

Di penghujung acara Mata Najwa Metro TV, JK menyempatkan diri membacakan satu-satunya puisi karangannya yang berjudul Ambon. Lantunan puisi JK terasa makin menusuk saat Harvey Malaiholo mulai memetik gitarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya