Solopos.com, SOLO–Tayangan Mata Najwa Metro TV, Rabu (7/5/2014) disiarkan langsung Metro TV. Mata Najwa Metro TV malam tadi menghadirkan tema Pertaruhan Jokowi-Ahok.
Tayangan tadi malam secara tidak langsung lebih banyak menjawab seputar serangan yang ditudingkan ke Jokowi. Salah satunya seputar pengkhianatan Jokowi. Host Mata Najwa Metro TV, Najwa Shihab menghadirkan tamu Jokowi dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Promosi Enjoy the Game, Garuda! Australia Bisa Dilewati
Salah satu pertanyaan yang disodorkan kepada Ahok yaitu, bagaimana perasaan Ahok ketika Jokowi dan Prabowo nyapres?
“Enggak ada masalah, saya sama-sama untung. Kalau Pak Prabowo yang jadi ya gak papa, sekarang ini dia bos saya. Kalau Pak Jokowi yang jadi juga enggak apa-apa, karena komunikasi untuk memperbaiki dan membangun Jakarta lebih mudah. Jadi enggak ada yang rugi,” jawab Ahok.
Ahok mengaku merasa dikhianati. “Saya tidak merasa dikhianati, kalau Pak Jokowi menjadi presiden kan penyelesaian masalah lebih singkat karena dari pusat, saya merasa dikhianati kalau beliau mencalonkan presiden di negara lain”, ungkapnya seraya tertawa.
Ditanya siapa yang akan menang dalam pemilu presiden mendatang antara Jokowi yang menjadi koleganya di Pemprov Jakarta atau Prabowo yang menjadi ketua umum partai yang mengusungnya. Ahok mengaku mendukung keduanya karena keduanya adalah atasannya.
Sementara soal tudingan Jokowi dianggap berkhianat. Jokowi menjawab tak merasa berkhianat. “Saya tidak merasa berkhianat.”
Gubernur yang dilantik 18 bulan lalu itu mengatakan dengan memimpin Indonesia dia juga dapat memimpin Jakarta sekaligus. Permasalahan kompleks yang terjadi di Jakarta seperti kemacetan dan banjir dinilainya tidak hanya dapat diselesaikan Pemerintah Provinsi Jakarta, tetapi juga harus didukung dari daerah remot disekelilingnya seperti Bogor, Depok, Tangerang serta Bekasi.
“Kita harus usul sana-sani karena mengatasi banjir tidak dapat diatasi Jakarta sendiri. Dengan menjadi presiden dirinya juga dapat membangun Jakarta untuk mengatasi masalah yang terjadi”, sambungnya.
Dia juga mengungkapkan tugas di mana saja itu sama saja asalkan dapat mensejahterakan masyarakat.
Warga Jakarta Tak Marah
“Apakah anda tidak takut kalau warga jakarta akan marah?” tanya Najwa.
Dengan ekspresi khasnya, Jokowi menjawab, “kalau warga Jakarta marah tidak mungkin PDIP naik 300 persen pada pemilu legislatif waktu lalu”.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
