SOLOPOS.COM - (thinkstock)

(thinkstock)

Jakarta (Solopos.com)--Untuk mencegah kebutaan, dokter mata akan menyarankan skrining glaukoma pada usia 40-an tahun. Namun pada orang yang berkacamata karena menderita rabun jauh, skrining harus dilakukan lebih awal karena risiko kena glaukoma lebih besar.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Menurut sebuah penelitian, rabun jauh atau myopi membuat mata seseorang 2 kali lipat lebih rentan kena glaukoma. Gangguan ini dicirikan dengan tekanan bola mata yang meningkat, yang mengakibatkan lapang pandang berkurang dan lama-lama bisa menjadi buta.

Kebanyakan dokter spesialis mata akan menyarankan skrining glaukoma saat seseorang memasuki usia 40-an tahun. Namun khusus bagi penderita rabun jauh, dokter mata dari California, Kimberly Cockerham, MD menyarankan skrining sebaiknya dilakukan sejak umur 20-an tahun.

Seperti penyakit lainnya, glaukoma lebih mudah diatasi jika bisa dideteksi sejak awal. Skrining pada penderita rabun jauh perlu dilakukan lebih awal karena kelompok ini lebih berisiko mengalami buta permanen akibat kerusakan mata pada glaukoma.

“Kalau Anda selalu butuh kacamata saat mengemudi atau nonton film, Anda wajib memeriksakan mata setidaknya sekali dalam setahun,” ungkap Dr Cockerham seperti dikutip dari MensHealth.com, Senin (11/7/2011).

Para ilmuwan hingga kini belum mengetahui pasti bagaimana keduanya bisa saling berhubungan, namun diduga hal ini dipengaruhi bentuk mata pada penderita rabun jauh yang cenderung lebih panjang mirip telur. Menurut penelitian, bentuk mata seperti ini lebih rentan glaukoma.

Dugaan lain yang berkembang lebih dikaitkan dengan faktor genetik. Beberapa penelitian menunjukkan, sifat atau bakat seseorang untuk terkena glaukoma dan rabun lebih sering muncul dalam riwayat keluarga sebagai satu paket yang diwariskan bersama-sama.

Yang jelas hubungan antara glaukoma dan rabun jauh kembali dibuktikan dalam publikasi terbaru yang dimuat di jurnal Opthalmology. Publikasi yang berisi kajian terhadap 11 penelitian terdahulu ini menunjukkan, risiko glaukoma pada penderita rabun jauh 90 persen lebih tinggi dibandingkan rata-rata.

(detik.com/tiw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya